Page 12 - Sejarah Indonesia Kelas XI
P. 12

Pada mulanya organisasi ini orientasinya hanya sebatas pada kalangan priyayi,

         namun  pancaran  etnonasionalisme  semakin  terlihat  saat  dilaksanakan  kongres
         BU yang diselenggarakan pada 3-5 Oktober 1908, di Yoyakarta. Dalam kongres

         itu dibahas tentang dua prinsip perjuangan, golongan muda yang menginginkan

         perjuangan politik dalam menghadapi pemerintah kolonial, sedangkan golongan
         tua  mempertahankan  cara  lama  yaitu  perjuangan  sosio-kultural.  Perdebatan

         tersebut tidak hanya menyangkut tentang tujuan Budi Utomo namun juga dalam

         pemakaian  bahasa  Jawa  dan  bahasa  Melayu.  Perdebatan  ini  juga  menyangkut

         mengenai  sikap  dalam  menghadapi  westernisasi,  Radjiman  Wediodiningrat
         memiliki  pendapat  bahwa  "Bangsa  Jawa  tetap  Jawa"  resepsi  kulturalnya

         menunjukkan  bahwa  pada  hakikatnya  nya  peradaban  Barat  dan  Timur  itu

         berlainan,  ditegaskan  bahwa  nasionalitas  Jawa  perlu  dipertahankan  lagi  pula

         pengetahuan barat tidak sesuai dengan nasionalitas Jawa serta kebudayaannya
         sehingga  tidak  memberikan  hasil.  Radjiman  benar-benar  menunjukkan

         identitasnya  yang  masih  sangat  Java  sentris  sesuatu  fakta  yang  hanya  dapat

         dipahami apabila dia ditempatkan kembali dalam lokasi Sosio kulturalnya serta
         zamannya.


         Namun  Tjipto  Mangoenkosoemo
         membantah  kesemuanya  itu  dan                      Silahkan klik dan dengarkan! audio

         mengutarakan            bahwa          bangsa             ini untuk memahami materi

         Indonesia        perlu       memanfaatkan                    mengenai Budi Utomo

         pengetahuan  barat  dan  unsur-unsur
         kultural  lainnya,  sehingga  dapat

         memperbaiki          tingkat       kehidupan

         bangsa       Indonesia.       Tjipto      juga

         berpendapat bahwa sebelum
         persoalan-persoalan  kebudayaan  dapat  dipecahkan  terlebih  dahulu  perlu

         diselesaikannya  masalah  politik.  Dalam  perkembangannya,  meskipun  ada
         kelompok muda yang radikal, tetapi kelompok tua masih meneruskan cita-cita

         Budi  Utomo  yang  mulai  disesuaikan  dengan  kondisi  politik  pada  saat  itu.

         Pada  waktu  dibentuk  Dewan  Rakyat  (Volksraad)  pada  tahun  1918,  wakil-

         wakil Budi Utomo duduk di dalamnya.
                                                                                                               11
                                                                                 Sejarah Indonesia Kelas XI
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17