Page 8 - E-MODUL_Geografi_ Litosfer_Part - 1
P. 8
7
Batuan sedimen aquatis, yakni batuan sedimen yang pembentukannya karena
perantara air. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu breksi (batuan sedimen yang
terdiri atas batu dengan sudut tajam dan sudah direkat satu sama lain), batu
konglomerat (batuan sedimen yang terdiri dari batu- batu bulat dan sudah direkat
satu sama lain), dan batu pasir (batuan sedimen yang terdiri atas kristal- kristal).
Batuan sedimen glasial, yakni batuan sedimen yang pembentukannya karena
perantara es. Contoh batuan ini adalah moraine.
2) Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi:
Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang proses pengendapannya
berada di danau. Contoh dari batuan ini adalah turf danau.
Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang proses pengendapannya
di darat. Contoh batuan ini adalah tanah los atau tanah gurun pasir.
Batuan sedimen marine, yakni batuan sedimen yang proses pengendapannya di
laut. Contoh dari batuan ini adalah lumpur biru yang berada di pantai, radiolaria
yang berada di dalam laut, dan juga lumpur merah.
3) Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi:
Batuan sedimen klastis (mekanik), yakni jenis batuan sedimen yang terdiri atas
puing- puing batuan, seperti halnya pasir dan juga kerikil. Semua unsur yang
terdapat pada batuan sedimen ini sama dengan unsur yang berada di batuan induk
atau batuan asalnya. Batuan sedimen klastik ini terbentuk karena adanya proses
pengendapan dari berbagai material yang telah tertransportasi.
Batuan sedimen kimiawi, yakni batuan sedimen kimia yang yang terbentuknya
melalui proses presipitasi dari larutan atau proses kimiawi yang pada akhirnya akan
mengendap membentuk batuan sedimen. Contoh dari batuan ini adalah batu
gamping dan juga garam dapur.
Batuan sedimen organik, yakni batuan yang terbentuk atas sisa- sisa makhluk
hidup yang sudah meti. Contoh dari batuan ini adalah batu karang.
c. Batuan Metamorf (malihan)
1) Batuan Metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan induk, dapat berupa
batuan beku, batuan sedimen yang mengalami proses metamorfosa dan mengalami
perubahan bentuk, baik fisik maupun kimiawi. Perubahan bentuk ini dapat disebabkan
karena adanya beberapa hal seperti suhu udara yang tinggi maupun tekanan udara yang
tinggi.
Berdasarkan sebab perubahan itu sendiri, batuan metamorf ini dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yakni sebagai berikut:
Batuan metamorf kontak atau termik, yakni batuan metamorf yang terjadi karena
adanya penambahan suhu yang tinggi, karena berdekatan letaknya dengan dapur
magma. Contoh batuan ini adalah batu pualam.
Batuan metamorf dinamik atau sintektonik, yakni batuan metamorf yang
terbentuk karena adanya tekanan tinggi. pada umumnya perubahan ini karena adanya
gaya tektonik yang bekerja pada batuan tersebut. Contoh batuan ini adalah batu
sabak.