Page 97 - E-Modul Fisling Berbasis STEM_Neat
P. 97

Sedangkan aliran lainnya adalah aliran buangan atau”tailing” berupa aliran uranium
                    miskin  U-235  yang  disebut  sebagai  uranium  deplesi  (kadar  U-235  kurang  dari
                    0,25%). Ada dua metode yang secara komersial digunakan untuk proses pengkayaan
                    uranium, yaitu metode difusi gas dan metode sentrifugasi gas. Kedua metode ini pada
                    dasarnya menggunakan prinsip yang sama, yaitu beda berat antara atom U-238 dan
                    atom U-235. Pada pengayaan metode difusi, gas UF6 dialirkan ke membran berpori.
                    Oleh karena lebih ringan maka atom U-235 akan berdifusi atau bergerak lebih cepat
                    dibanding atom U-238, sehingga gas UF6 yang lolos membran akan mengandung U-
                    235 lebih banyak. Untuk mencapai tingkat pengayaan U-235 antara 3–5%, diperlukan
                    sekitar 1400 kali pengulangan proses. Sehingga metode ini sangat boros energi, kira-
                    kira  akan  mengonsumsi  3–4 %  dari  energi  listrik  yang  dibangkitkannya.  Pada
                    pengayaan metode sentrifugasi, gas UF6 diputar dengan kecepatan sudut tinggi dalam
                    sebuah  tabung  panjang  dan  ramping  (1–2  m  panjang,  15-20  cm  diameter).  Gaya
                    sentrifugal  akan  melemparkan  isotop  U-238  yang  lebih  berat  menjauh  dari  pusat
                    rotasi, sedangkan isotop U-235 yang lebih ringan akan terkonsentrasi di pusat rotasi.
                    Penggunaan metode ini lebih hemat energi dan dapat cepat berkembang.

                 •  Fabrikasi Bahan Bakar Fabrikasi bahan bakar atau perangkat bakar nuklir diawali
                    dengan  proses  konversi  UF6  yang  telah  diperkaya  (keluaran  pabrik  pengayaan)
                    menjadi  serbuk  uranium  dioksida  (UO2)  yang  kemudian  dibentuk  menjadi  pil-pil
                    (pelet)  silinder  melalui  pengepresan  dan  diteruskan  dengan  pemanggangan  dalam
                                                                      o
                    suasana gas hidrogen pada temperatur tinggi (1700 C) hingga membetuk pelet UO2
                    berderajat keramik yang rapat dan kuat. Pelet-pelet UO2 yang memenuhi persyaratan
                    kualitas  kemudian  dimasukkan  ke  dalam  sebuah  selongsong  dari  bahan  paduan
                    zirconium  (zircalloy).  Setelah  kedua  ujung  selongsong  ditutup  dan  dilas,  batang
                    bahan bakar (fuel rod) disusun membentuk suatu perangkat bakar (fuel assembly).


                 Setelah proses fabrikasi, perangkat bakar nuklir di masukkan ke dalam teras reaktor.
                 Susunan perangkat bakar (fuel assembly) inilah yang membentuk struktur inti atau teras
                 reaktor  (reactor  core).  Dalam  teras  reaktor,  U-235  mengalami  reaksi  fisi  dan
                 menghasilkan panas dalam sebuah proses berkesinambungan yang disebut reaksi fisi
                 berantai. Kelangsungan proses ini sangat bergantung pada moderator seperti air atau
                 grafit, dan sepenuhnya dikendalikan dengan menggunakan batang kendali.

                 •  Penyimpanan  Sementara.  Penyimpanan  Sementara  Bahan  Bakar  Bekas  sangat
                    radioaktif  serta  mengeluarkan  banyak  panas.  Untuk  penanganan  yang  aman  dan
                    selamat, bahan bakar bekas yang baru dikelurakan dari reaktor disimpan dalam kolam
                    khusus yang berada di dekat reaktor untuk menurunkan panas maupun radioaktivitas.
                    Air di  dalam kolam berfungsi sebagai  penghalang terhadap radiasi  dan pemindah
                    panas dari baban bakar bekas. Penyimpanan ini dapat dilakukan dalam jangka waktu
                    yang lama (sampai lima puluh tahun atau lebih), sebelum akhirnya diolah ulang atau
                    dikirim ke pembuangan akhir sebagai limbah (penyimpanan lestari).






                                                                                                   97
   92   93   94   95   96   97   98   99   100