Page 19 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 19

Gambaran yang dapat diperoleh dari zaman kaum agama dan feodal ialah manusia
                  hidup seperti hewan, tidak mempunyai fikiran sendiri, tidak mempunyai hak atas

                  dirinya sendiri dan semuanya hanyalah kaum agama yang memilikinya. Inilah suatu
                  kesalahan besar yang pernah diperbuat oleh kaum agama di benua Eropa. Seluruh

                  masyarakat Eropa berontak dan mengadakan perlawanan menentang kaum agama

                  dan feodal. Pecahlah revolusi Perancis yang sudah terkenal itu.



                  Revolusi Perancis (1789–1793) dipandang sebagai puncak kegelisahan dari rakyat
                  yang tertindas dan dirampas haknya. Dengan dendam dan kemarahan yang luar

                  biasa  mereka  menghancurkan  universalisme  dan  feodalisme  yang  mengikat

                  mereka. Tetapi, akibatnya lebih buruk dari itu. Bukan saja mereka memusuhi kaum
                  agama dan feodal, tetapi juga menjatuhkan nama suci dari Tuhan yang selalu dibuat

                  kedok oleh kedua golongan di atas.



                  Di samping itu, berkembangnya sistem ekonomi kapitalis juga dapat dilihat dari

                  sejak  munculnya  faham  fisiokrat  (abad  17)  yang  mengatakan  bahwa  pertanian
                  adalah dasar dari produksi negara, sebab itu, seluruh perhatian harus ditumbuhkan

                  kepada memperbesar hasil pertanian. Kemudian lahir pula paham merkantilisme
                  (awal  abad 18) yang mengatakan bahwa perdagangan adalah lebih penting dari

                  pertanian, karena itu pemerintah harus memberikan perhatiannya kepada mencari
                  perdagangan dengan negara-negara lainnya.




                  Pada pertengahan abad ke-18, lahirlah paham baru yang dinamakan liberalisme dari
                  Adam  Smith  (1723  –  1790) di  Inggris. Menurut  dia, bukan soal  pertanian atau

                  perdagangan  yang  harus  dipentingkan,  tetapi  titik  beratnya  diletakkan  pada
                  pekerjaan  dan  kepentingan  diri.  Jika  seseorang  dibebaskan  untuk  berusaha,  dia

                  harus dibebaskan pula untuk mengatur kepentingan dirinya. Sebab itu ajaran laiser

                  aller, laisser passer (merdeka berbuat dan merdeka bertindak) menjadi pedoman
                  bagi  persaingan  mereka.  Selanjutnya  manusia  memasuki  kancah  individualisme

                  yang  ditandai  dengan  nafsu  untuk  menumpuk  harta  sebanyak-banyaknya  yang






                                                         13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24