Page 238 - Microsoft Word - bb69-8248-e5c4-df26
P. 238

misalnya,  sebelum  RIS  terbentuk,  Belanda  menganggap  bahwa  Belanda
                       berdaulat  atas  wilayah  Indonesia,  sementara  Indonesia  menganggap  bahwa
                       Indonesia yang berdaulat sebelum RIS terbentuk.
                         Belanda  tetap  kukuh  terhadap  penafsiran  tersebut.  Kekukuhan  Belanda
                       ini  diperlihatkan  dengan  melakukan  penyerangan  secara  tiba-tiba  terhadap
                       daerah-daerah  yang  menjadi  wilayah  RI  sesuai  hasil  Perjanjian  Linggajati,
                       pada 21 Juli 1947. Peristiwa ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I.
                         Pada Agresi Militer ini, Belanda berhasil menguasai Jawa Barat, sebagian
                       Jawa  Tengah  sebelah  Utara,  sebagian  Jawa  Timur,  Madura,  dan  sebagian
                       Sumatra Timur. Untuk menghadapi Belanda, pasukan TNI melancarkan taktik
                       gerilya. Dengan taktik gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi.
                       Gerakan  pasukan  Belanda  hanya  berada  di  kota-kota  besar  dan  jalan-jalan
                       raya, sedangkan di luar kota kekuasaan berada di tangan pasukan TNI.


                       2). Perundingan Renville
























                              Sumber: Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1981
                              Gambar 4.14. Kapal USS Renville, tempat diadakannya  Perundingan Renville.

                         Agresi Militer Belanda I mendapat reaksi keras dari dunia internasional,
                       khususnya dalam forum PBB. Dalam rangka usaha penyelesaian damai, maka
                       Dewan  Keamanan  PBB  membentuk  Komisi  Tiga  Negara  (KTN).  Negara-
                       negara anggota KTN yaitu: Australia (pilihan Indonesia) diwakili oleh Richard
                       Kirby,  Belgia  (pilihan  Belanda)  diwakili  oleh  Paul  van  Zeeland,    Amerika
                       Serikat (pilihan Indonesia dan Belanda) diwakili oleh Frank Porter Graham.
                       KTN kemudian mengusulkan sebuah perundingan yang diselenggarakan di




                     224    Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi














                                         https://kherysuryawan.blogspot.com
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243