Page 280 - Microsoft Word - bb69-8248-e5c4-df26
P. 280

Penyederhanaan  partai-partai  politik  ini  didasari  oleh  alasan–alasan
                       tertentu, seperti kasus pada masa Demokrasi Parlementer. Banyaknya partai
                       poitik pada masa itu justru menghambat pembangunan. Penyebabnya bukan
                       saja  karena  persaingan  antarpartai  politik,  melainkan  juga  persaingan  di
                       dalam tubuh partai politik itu sendiri yang dinilai dapat mengganggu stabilitas
                       politik. Atas dasar itu, pemerintah Orde Baru berpendapat perlu melakukan
                       penyederhanaan partai sebagai bagian dari pelaksanaan Demokrasi Pancasila.

                       d. Pemilihan Umum

                         Selama  masa  Orde  Baru,  pemerintah  berhasil  melaksanakan  enam  kali
                       pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Dalam
                       setiap Pemilu yang diselenggarakan selama masa pemerintahan Orde Baru,
                       Golkar selalu memperoleh mayoritas suara dan  memenangkan Pemilu.  Hal
                       itu  disebabkan  oleh  pengerahan  kekuatan-kekuatan  penyokong  Orde  Baru
                       untuk  mendukung  Golkar.  Kekuatan-kekuatan  penyokong  Golkar  adalah
                       aparat pemerintah (pegawai negeri sipil) dan Angkatan Bersenjata Republik
                       Indonesia (ABRI). Dengan dukungan pegawai negeri sipil dan ABRI, Golkar
                       dengan leluasa menjangkau masyarakat luas di berbagai tempat dan tingkatan.
                       Dari tingkatan masyarakat atas sampai bawah. Dari kota sampai pelosok desa.

                       e.  Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

                         Pada  tanggal  12 April  1976,  Presiden  Soeharto  mengemukakan  gagasan
                       mengenai  pedoman  untuk  menghayati  dan  mengamalkan  Pancasila  yang
                       terkenal  dengan  nama  Eka  Prasetia  Pancakarsa  untuk  mendukung
                       pelaksanaan  Pancasila  dan  UUD  1945  secara  murni  dan  konsekuen.  Oleh
                       karena itu, sejak tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 pada
                       semua lapisan masyarakat. Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman
                       yang sama terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
                         Pegawai negeri, baik sipil maupun militer diharuskan mengikuti penataran
                       P4. Kemudian para pelajar, mulai dari sekolah menengah sampai Perguruan
                       Tinggi, juga diharuskan mengikuti penataran P4 yang dilakukan pada setiap
                       awal  tahun  ajaran  baru.  Melalui  penataran  P4  itu,  pemerintah  menekankan
                       bahwa      masalah  suku,  agama,  ras,  dan  antargolongan  (Sara)  merupakan
                       masalah yang sensitif di Indonesia yang sering menjadi penyebab timbulnya
                       konflik  atau  kerusuhan  sosial.  Oleh  karena  itu,  masyarakat  tidak  boleh
                       mempermasalahkan hal-hal yang berkaitan dengan SARA. Dengan demikian
                       diharapkan persatuan dan kesatuan nasional dapat terpelihara.







                     266    Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi














                                         https://kherysuryawan.blogspot.com
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285