Page 277 - Microsoft Word - bb69-8248-e5c4-df26
P. 277

Pada  tanggal  12  Januari  1966  pelajar,  mahasiswa,  dan  masyarakat
                        mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) Isi Tritura tersebut, yaitu:

                        1)   Bubarkan PKI.
                        2)   Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September.
                        3)   Turunkan harga.
                           Tuntutan  rakyat  agar  membubarkan  PKI  ternyata  tidak  dipenuhi.  Untuk
                        menenangkan  rakyat  Presiden  Soekarno  mengadakan  perubahan  Kabinet
                        Dwikora menjadi Kabinet 100 Menteri. Perubahan ini belum dapat memuaskan
                        hati rakyat karena di dalamnya masih terdapat tokoh-tokoh yang terlibat dalam
                        peristiwa G 30 S/PKI. Pada saat pelantikan Kabinet 100 Menteri pada tgl 24
                        Februari  1966,  para  mahasiswa,  pelajar  dan  pemuda  memenuhi  jalan-jalan
                        menuju Istana Merdeka. Aksi itu dihadang oleh pasukan Cakrabirawa sehingga
                        menyebabkan bentrok antara pasukan Cakrabirawa dengan para demonstran
                        yang menyebabkan gugurnya mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arief
                        Rachman Hakim. Insiden berdarah yang terjadi ternyata menyebabkan krisis
                        politik semakin memuncak.
                           Guna memulihkan keamanan negara, pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden
                        Soekarno  mengeluarkan  surat  perintah  kepada  Letjen  Soeharto  untuk
                        mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam rangka memulihkan
                        keamanan  dan  kewibawaan  pemerintah.  Surat  itu  dikenal  sebagai  Surat
                        Perintah 11 Maret, atau SP 11 Maret, atau Supersemar. Isi Supersemar adalah
                        pemberian mandat kepada Letjen. Soeharto selaku Panglima Angkatan Darat
                        dan Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah.
                        Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
                           Dalam          rangka          memulihkan
                        keamanan,  ketenangan,  dan  stabilitas
                        pemerintahan, keesokan harinya setelah              Wawasan
                        menerima  Supersemar  Letjen  Soeharto
                        membubarkan dan melarang PKI beserta         Arief Rahman Hakim,
                        ormas-ormas    yang    bernaung    atau   mahasiswa Universitas
                        senada dengannya di seluruh Indonesia,    Indonesia yang gugur dalam
                        terhitung sejak tanggal 12 Maret 1966.    aksi demonstrasi tahun 1966
                        Letjen.  Soeharto  juga  menyerukan       mendapat gelar Pahlawan
                        kepada  pelajar  dan  mahasiswa  untuk    Ampera (Amanat Penderitaan
                        kembali  ke  sekolah.  Selanjutnya  pada   Rakyat) sebab gugur di saat
                        tanggal 18 Maret 1966, Letjen. Soeharto   memperjuangkan amanat
                        menahan 15 orang menteri yang dinilai     rakyat.
                        terlibat   dalam   G   30   S/PKI.   Setelah





                                                                          Ilmu Pengetahuan Sosial         263














                                         https://kherysuryawan.blogspot.com
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282