Page 186 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 186
Prosedur
1. Kembangkan suatu pernyataan yang berkaitan dengan sebuah isu
kontroversial yang berkaitan dengan artikel yang sudah dibuat secara
perseorangan pada pertemuan yang lalu yaitu mengenai “Pentingkah
Bahasa Indonesia Dipelajari di PTAIN?”
2. Bagilah kelas menjadi dua tim debat. Tugaskan (secara acak) posisi “pro”
pada suatu kelompok dan posisi “kontra” pada kelompok yang lain.
3. Selanjutnya, buatlah dua atau empat sub-kelompok di dalam masing-
masing tim debat itu. Dalam sebuah kelas dengan 50 mahasiswa,
misalnya, mungkin dibuat lima kelompok pro dan lima kelompok kontra,
masing-masing berisi lima anggota. Mintalah tiap-tiap sub-kelompok
mengembangkan argumen-argumen untuk posisinya yang telah
ditentukan, atau berikan sebuah daftar argumen yang lengkap yang
mungkin mereka diskusikan dan pilih. Pada akhir diskusi mereka,
suruhlah sub-kelompok tersebut memilih seorang juru bicara.
4. Aturlah lima sampai sepuluh kursi (tergantung pada jumlah sub-sub
kelompok yang dibuat untuk tiap posisi/ bagian) untuk para juru bicara
kelompok pro menghadap mereka, jumlah kursi yang sama untuk para
juru bicara kelompok kontra. Tempatkan mahasiswa yang lain di
belakang tim debat mereka.
5. Mulailah “perdebatan” dengan menyuruh para juru bicara itu
menyampaikan pandangan-pandangan mereka. Mengaculah pada proses
ini sebagai “argumen-argumen pembuka”.
6. Setelah setiap orang telah mendengar argumen-argumen pembuka,
hentikan perdebatan itu dan gabunglah kembali sub-sub kelompok
semula. Mintalah sub-sub kelompok itu membuat strategi bagaimana
mengkounter argumen-argumen pembuka tersebut dari sisi yang
berlawanan. Juga, suruhlah masing-masing sub-kelompok memilih juru
bicara, lebih disenangi seorang yang baru.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=-01M7c0CxXE
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 185