Page 79 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 79
Perbankan Islam tidak hanya berkembang dan dimonopoli negara-negara Islam
yang berada di Timur Tengah saja. Negara-negara Asia lainnya yang berpenduduk
beragama Islam, juga tidak ketinggalan untuk mendirikan dan mengembangkan
lembega-lembega keuangan berdasarkan prinsip syariah tersebut, termasuk
mendirikan bank yang beroperasi berdasarkan prinsip profit and loss sharing.
Di Filipina pada tahun 1973 didirikan Philippine Amanah Bank (PAB). PAB
sendiri sebenarnya tidak dapat dikategorikan sebagai suatu Bank Islam murni,
dalam pengertian kegiatan usahanya tidak merujuk pada prinsip syariah. Di
samping itu, PAB masih menerapkan ssistem ganda, yaitu system riba (interest
based lending) dan sistem perbankan tanpa bunga (interst east based) secara
sekaligus. Pendirian tersebut dilakukan dengan suatu keputusan presiden sebagai
suatu bank khusus. Pendirian PAB ini lebih merupakan respon politik pemerintah
Pilipina saat itu terhadap pemberontakan kaum muslim di wilayah Selatan Fillipina.
Tujuan utama dari PAB ini memulihkan perekonomian di Mindanao, Sulu, dan
Palawan. PAB berkantor pusat di Zamboanga City, Mindanao dan memiliki
delapan cabang yang tersebar di kota-kotabesar di wilayah selatan Filipina
terrmasuk satu cabang di Makati (Metro Manila). Saat ini terdapat usaha untuk
menjadikan PAB benar-benar sebagai bank Islam.
Di Malaysia, bank Islam pertama kali didirikan pada tahun 1983. Namun jika
ditelusuri kebelakang, perkembangan menuju kearah pendirian bank sudah ada
sejak tahun 1963. Pada tahun tersebut didirikan Muslim Pilgrims Savings
Corporation, sebuah lembaga keuangan Islam yang bertujuan membantu
masyarakat dalam menunaikan ibadah haji. Kegiatan lembaga ini lebih mirip
dengan kegiatan arisan untuk pergi haji. Pada tahun 1969, lembaga ini berubah
menjadi Pilgrims Management and Fund Board atau lebih dikenal dengan istilah
73