Page 218 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 218

  Pengawasan Mutu Pangan  





























                                                       Gambar 5.1.
                                           Siklus Perkembangan Produk Pangan

                     Beberapa  industri  pangan  mengklaim  akan  tetap  menggunakan  resep  asli  dengan
               mengikuti  aturan  pembuatan  proses  produksi  yang  sama.    Namun,  ketersediaan  bahan
               tambahan pangan (additive) atau ingredient untuk resep aslinya tidak selalu tersedia dalam
               jangka waktu yang lama sehingga dibutuhkan reformulasi produk.  Reformulasi merupakan
               jalan keluar karena pemasok tradisional tidak selamanya ada atau tersedia ataupun karena
               ingredient yang biasa digunakan dapat mengalami kenaikan harga.  Alasan lainnya adalah
               competitor atau pesaing yang dapat menghasilkan produk yang sama sebagai suatu ancaman
               untuk  mengambil  atau  meningkatkan  pangsa  pasar.    Masalah-masalah  tersebut
               membutuhkan adanya reformulasi produk, baik itu dengan tujuan untuk mengubah pasar
               atau untuk mempertahankan posisi pasar yang sudah dicapai selama ini.
                     Faktor  lain  yang  menyebabkan  reformulasi  produk  dibutuhkan  adalah  pemakaian
               peralatan yang mempunyai keterbatasan waktu, di mana seiring berjalannya waktu alat akan
               menjadi usang dan lini proses baru harus disiapkan dan dipasang.  Dengan demikian, hasil
               akhir  dari  suatu  proses  produksi  tidak  lagi  sama.    Evaluasi  sensori  menggunakan  metode
               deskriptif paling sesuai untuk mengukur perubahan mutu yang disebabkan oleh substitusi
               ingredient atau proses.  Selain itu, untuk mengkaji dampaknya secara ekonomi, informasi
               tambahan dari segi mutu juga dibutuhkan.  Pengetahuan mengenai spesifikasi produk dari
               ahli,  variasi  produk,  dan  informasi  dari  konsumen  tentang  kecenderungan  (trend)  dan
               keragaman dapat mempengaruhi penerimaan produk.  Hal tersebut diperlukan sebagai dasar
               pengambilan  keputusan  apakah  perlu  mereformulasi  produk  atau  tidak.    Kombinasi
               pengukuran sensori dan pertimbangan komersial digunakan untuk mengidentifikasi apakah
               produk  kompetitor  mampu  menandingi  produknya  atau  apakah  produk  kompetitor
               berpotensi menjadi ancaman terhadap pasar produknya.






                                                           211
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223