Page 135 - C:\Users\15710210730001\Documents\Flip PDF Professional\INFORMATIKA-BG-KLS_X\
P. 135

hal  yang wajar.  Saat  menemukan  suatu  jenis  permasalahan  baru,  atau  suatu
                   elemen pemrograman baru, pengalaman siswa masih sedikit. Dari sisi berpikir
                   komputasional, hal ini berarti kemampuan siswa untuk mengenali pola belum

                   dapat  digunakan  secara maksimal.  Seiring dengan  makin  banyak problema
                   yang diselesaikan oleh siswa, pengalaman ini akan terakumulasi dan membuat
                   siswa dapat menyelesaikan problem serupa dengan waktu yang lebih cepat.
                       Berdasarkan   pengalaman,  kemampuan     siswa sangat  beragam  karena
                   minat dan motivasi. Selain itu, akses pada komputer yang dibutuhkan untuk

                   berlatih pun akan memiliki variasi. Oleh karena itu, guru perlu menyesuaikan
                   strategi pembelajaran di kelas dengan kondisi yang ada di kelas tersebut. Pada
                   beberapa pertemuan,   waktu  dibuat  cukup  longgar  sehingga memungkinkan

                   adanya ruang   bagi siswa untuk mengatasi kesulitannya.   Akan  tetapi,  jika
                   kondisi di lapangan  memerlukan   waktu  lebih  lama,  guru  dapat  membatasi
                   jumlah problem yang diberikan.
                   1.  Laboratorium Komputer (Plugged) atau Kelas (Unplugged)

                   Ada beberapa strategi yang dapat    digunakan  oleh  guru  dalam  mengelola
                   kelas pemrograman, terutama dengan mempertimbangkan akses pada sarana
                   komputer yang digunakan dalam belajar pemrograman.

                   1.  Strategi  pertama:  berlatih  di  komputer  lokal.  Pada strategi ini,  siswa akan
                       melakukan pemrograman dengan komputer, baik yang mereka miliki atau
                       disediakan  di sekolah.  Tools  yang dipakai dapat  diinstalasi di komputer,

                       atau  memanfaatkan   kompiler  online.  Kode  program  kemudian  dinilai
                       oleh  manusia,  baik oleh  guru  maupun  diperiksa secara bergantian  oleh
                       siswa lainnya menggunakan himpunan kasus uji yang diberikan. Cara ini

                       dilakukan apabila sekolah telah memiliki sarana lab komputer atau siswa
                       dapat membawa komputernya masing-masing. Apabila jumlah komputer
                       terbatas, siswa dapat mengerjakan secara berkelompok.

                   2.  Strategi  kedua:  berlatih  dengan auto-grader.  Latihan  dengan  autograder
                       membutuhkan koneksi internet. Pada strategi ini, siswa dapat mengirimkan
                       kode  program  mereka ke  auto-grader  yang telah  disiapkan.  Auto-grader
                       akan  menampilkan   problem-problem   yang terdapat  pada Buku   Siswa.

                       Siswa kemudian dapat memilih problem yang sesuai, kemudian ia dapat

                                                                                        127
                                                                  Bab 7 Algoritma dan Pemrograman
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140