Page 32 - E-MODUL FLIPBOOK SISTEM SIRKULASI DARAH KELAS XI SMA
P. 32
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap, dapat bergerak menggunakan
pseudopodia, memiliki beragam inti sel, dan warnanya cenderung bening (tidak berwarna). Leukosit
berfungsi untuk memberikan pertahanan pada tubuh dengan membunuh dan memakan bibit penyakit
atau bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (Sistem Retikuloendotel), dan sebagai pengangkut zat
lemak dari dinding usus melalui limfa terus ke pembuluh darah. Leukosit secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Pengelompokan ini didasarkan oleh ada
tidaknya butiran pada sitoplasma di dalam selnya.
Ayo mengamati video!
Video 2.2 Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)
[Sumber: https://youtu.be/Q3yX49JRaks]
1. Granulosit
Granulosit berkembang dari sumsum tulang merah dan memiliki butiran sitoplasma dengan fungsi
yang berbeda. Granulosit terdiri dari tiga macam sel yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
1) Neutrofil. Neutrofil mempunyai inti sel yang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak
berbintik-bintik halus dengan jumlah 60-50%, plasmanya bersifat netral, dan bersifat fagositosit.
2) Eosinofil. Ukuran dan bentuk eosinofil hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan
sitoplasmanya lebih besar, jumlahnya kira-kira 24%, plasmanya bersifat asam sehingga akan
berwarna merah tua bila ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika
tubuh terkena infeksi.
3) Basofil. Bentuk basofil lebih kecil dari eosinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur,
protoplasmanya terdapat granula besar dengan jumlah setengah bagian dari sumsum merah.
Plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya
bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, dan mengandung heparin yaitu zat kimia
anti penggumpalan.
22