Page 3 - MATERI WEDA
P. 3

beragama dan bermasyarakat, ada kode
                                                   etik yang harus dihayati dan diamalkan
                                                   sehingga  menjadi  kebiasaan-kebiasaan
                                                   yang  hidup  dalam  masyarakat. Dengan
                                                   demikian        pemerintah       dapat
                                                   mempergunakan  hukum  ini  sebagai
                                                   kewenangan  untuk  mengatur  tata
                                                   pemerintahan  dan  pengadilan,     dan
                                                   dapat juga mempergunakannya sebagai

                                                   hukuman     bagi    masyarakat    yang
               Sumber: http:// www.hindupedia.com/11-07-2012.   melanggarnya.
               Gambar 1.2 Lontar (susastra Hindu)
                                                   Kehadiran  Hukum  Hindu  dimulai  dari
               adanya sebuah perdebatan diantara para tokoh agama pada saat itu. Berbagai
               tulisan yang menyangkut Hukum Hindu menjadi dan merupakan perhatian
               khusus bagi para Maharshi terhadap pembinaan umat manusia. Adapun nama-
               nama  para  maharsi  sebagai  penulis  Hukum  Hindu  diantaranya;  Gautama,
               Baudhayana, Shanka-likhita, Wisnu, Aphastamba, Harita, Wikana, Paitinasi,
               Usanama, Kasyapa, Brhraspati dan Manu.

               Dengan  adanya  upaya  penulisan  atas  Hukum  Hindu  tampak  jelas  kepada
               kita bahwa referensi Hukum Hindu telah lama dimulai juga dengan berbagai
               perdebatan  dan  kritik  masing-masing  sehingga  melahirkan  beberapa  aliran
               Hukum Hindu diantaranya:

               1.  Aliran Yajnyawalkya oleh Yajnyawalkya.
               2.  Aliran Mithaksara oleh Wijnaneswara.

               3.  Aliran Dayabhaga oleh Jimutawahana.
               Dari ketiga aliran tersebut akhirnya keberadaan hukum Hindu dapat berkembang
               dengan pesat khususnya di wilayah India dan sekitarnya, dua aliran yang yang
               terakhir yang mendapat  perhatian khusus  dan dengan penyebarannya yang
               sangat luas yaitu aliran Yajnyawalkya dan aliran Wijnaneswara (Puja, Gde.
               1984:82).

               Pelembagaan aliran (Yajnyawalkya dan Wijnaneswara) yang di atas sebagai
               sumber Hukum Hindu pada Dharmasastra adalah tidak diragukan lagi karena
               adanya ulasan-ulasan yang diketengahkan oleh penulis-penulis Dharmasastra
               sesudah maha Rshi Manu yaitu Medhati (900 SM), Kullukabhata (120 SM),
               setidak-tidaknya telah membuat kemungkinan pertumbuhan sejarah Hukum
               Hindu  dengan  mengalami  perubahan  prinsip  sesuai  dengan  perkembangan
               zaman saat itu dan wilayah penyebarannya seperti Burma, Muangthai sampai
               ke Indonesia.



                                 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti              3
   1   2   3   4   5   6   7   8