Page 30 - Kelas IX PAI BS press
P. 30

Suatu ketika, saat Rasulullah saw. memberikan tausiyahnya, tiba-tiba
                    beliau berucap, “Sebentar lagi akan datang seorang pemuda ahli surga.”

                        Para sahabat pun saling bertatapan, di sana ada Abu Bakar Ash Shiddiq,
                    Usman bin Affan, Umar bin Khattab, dan beberapa sahabat lainnya. Tak lama
                    kemudian, datanglah seorang pemuda yang sederhana. Pakaian pemuda
                    itu sederhana, penampilannya sederhana, wajahnya masih basah dengan
                    air wudhu. Tangan kirinya menenteng sandalnya yang sederhana pula.
                        Pada kesempatan yang lain, ketika Rasulullah saw. berkumpul dengan
                    para sahabatnya, beliau pun berucap, “Sebentar lagi kamu akan melihat
                    seorang pemuda ahli surga.” Dan pemuda sederhana itu datang lagi, dengan
                    keadaan yang masih tetap sama, sederhana.

                        Para  sahabat  yang  berkumpul  pun  terheran-heran, siapa  gerangan
                    pemuda sederhana itu? Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah mengatakan
                    hal yang serupa. Bahwa pemuda sederhana itu adalah seorang ahli surga.
                        Seorang  sahabat,  Abdullah  bin  Amru  bin  Ash  merasa  penasaran.
                    Amalan apa yang dimilikinya sampai-sampai Rasul menyebutnya pemuda
                    ahli surga? Maka, Abdullah berusaha mencari tahu. Ia  meminta izin kepada
                    ayahnya untuk menginap beberapa malam di kediaman si pemuda tersebut.
                    Si pemuda pun mengizinkan. Dan mulai saat itu, Abdullah mengamati setiap
                    amalan pemuda tersebut.
                                                            Malam      pertama,    ketika
                                                          Abdullah bangun untuk tahajud,
                                                          pemuda tersebut masih terlelap
                                                          hingga datang waktu shubuh.
                                                          Ba’da shubuh, ia membaca al-
                                                          Qur’±n.   Diamatinya    bacaan
                                                          pemuda tersebut yang masih
                                                          terbata-bata, dan tidak begitu
                                                          fasih.

                                                            Ketika masuk waktu  «huh±,
                                                          Abdullah bergegas menunaikan
                    Gambar 1.12                           salat  «huh±, sementara pemuda
                    Sumber: Kemdikbud                     itu tidak.

                        Keesokannya, Abdullah kembali mengamati amalan pemuda tersebut.
                    Malam tanpa tahajjud, ketika membaca  al-Qur’±n terbata-bata dan tidak
                    begitu fasih, serta di pagi harinya tidak salat «huh±.










                 20     Kelas IX SMP/MTs                                                                                                              Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35