Page 23 - Prinsip-Prinsip dan Praktik Ekonomi dalam Islam
P. 23
1. Pengertian Asuransi
Secara bahasa asuransi berarti pertanggungan. Dalam bahasa Arab disebut at-ta’min
berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman. Sedangkan secara istilah
asuransi adalah suatu perjanjian antara kedua belah pihak atau lebih dengan pihak
penanggung mengikatkan diri kepada pihak tertanggung dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan.
Dalil tentang asuransi yaitu Q.S. Al-Maidah [5]: 2
ه
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِِ
ِ
لا
﴾ ۲ ﴿ اقعْ لادددد َر َّ نا لااوقَّ تاو ناودعْ لاو ْ ثْ ْ لاا ىَ لعاو نواع تلاو ى وقَّ تلاو بْ لا ىَ لعاو نواع تو
َ ْ
ُ ََ
ْ
َر ُ
َ ُْ َ
ُ َ
َ ر
َ ْ َ َ َ
َ ْ َ َ َ
َ َ ُ َ
Artinya:
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. Dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya”.
Dari segi sistem yang dipergunakan, asuransi di Indonesia
dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Asuransi konvensional yaitu asuransi yang dijalankan
sesuai dengan undang-undang.
b. Asuransi syari’ah yaitu asuransi yang dijalankan sesuai
dengan syariat Islam (Al-Qur’an dan Hadis)
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa asuransi yaitu perjanjian antara
perusahan asuransi dan pihak tertanggung yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan dalam bentuk mengganti atau mengurangi kerugian.
Beberapa istilah dalam asuransi adalah polis dan premi. Polis asuransi adalah dokumen
legal yang menjadi kontrak tertulis antara pemegang polis dan perusahaan asuransi sebagai
penanggung. Sedangkan premi adalah kewajiban yang harus dibayar tertanggung kepada
pihak asuransi sebagai jasa pengalihan resiko sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam
polis.
19