Page 18 - Prinsip-Prinsip dan Praktik Ekonomi dalam Islam
P. 18

Artinya:
                             “Dia (Daud) berkata: “Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta
                             kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak diantara orang-
                             orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman
                             dan mengerjakan kebajikan, dan hanya sedikitlah mereka yang begitu”. Dan Daud menduga
                             bahwa kami mengujinya, maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur
                             sujud dan bertaubat.”

                                Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa syirkah adalah transaksi antara dua
                                                                                                            bb
                             orang atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan mencari

                             keuntungan. Islam memberikan alternatif dalam masalah keterbatasan modal bagi para
                             pelaku usaha berupa pembiayaan tanpa riba. Pembiayaan tanpa riba yang dimaksud

                             adalah syirkah. Seseorang yang memiliki modal dapat bekerjasama dengan orang lain
                             untuk mengelola usaha, kemudian membagi keuntungan sesuai dengan kesepakatan

                             awal.


                      2.  Macam-Macam Syirkah

                                Syirkah dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:
                         a.  Syirkah Inan

                                Syirkah inan adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam menjalankan suatu

                             usaha untuk memperoleh sesuatu dimana segala bentuk modal, pekerjaan, dan bagi hasil
                             dibagikan secara merata berdasarkan kesepakatan.

                                Contoh: Anisa dan Tesa adalah juru masak. Mereka sepakat menjalankan bisnis
                             dengan membuka rumah makan. Masing-masing memberikan kontribusi modal sebesar

                             Rp 7 juta dan keduanya sama-sama bekerja dalam mengelola rumah makan tersebut.
                             Keuntungan  didasarkan  pada  kesepakatan  dan  kerugian  ditanggung  masing-masing

                             berdasarkan  porsi  modal.  Jika  masing-masing  modalnya  50%,  masing-masing

                             menanggung kerugian sebesar 50%. Berdasarkan contoh diatas dapat dipahami bahwa
                             kerja sama yang dilakukan Anisa dan Tesa sama-sama memperoleh keuntungan dan

                             sama-sama menanggung kerugian, tidak ada satu pihak yang diuntungkan dan dirugikan.








                                                                14
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23