Page 77 - E-Module Ekosistem dan Lingkungan
P. 77
hidup di air yang jernih dan banyak oksigen. Sebaliknya, cacing Tubifex
yang hidup di dasar sungai merupakan bioindicator terjadinya
pencemaran yang parah oleh bahan organik. Artinya, jika populasi
Tubifex besar, air sungai mengalami pencemaran bahan organik yang
berat.
b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi akibat masuknya zat asing atau bahan
polutan yang mampu merubah komposisi udara normal menjadi lebih buruk
sehingga akan berdampak pada kesehatan manusia dalam jangka waktu
tertentu. Adapun zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara
adalah sebagai berikut.
• Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida memiliki sifat tidak berbau, tidak berasa. Suhu
normal CO berbentuk gas, sedangkan pada suhu di bawah -192 C,
0
karbon monoksida berbentuk cair. Kendaraan bermotor merupakan
sumber polutan CO yang utama (sekitar 59,2%). Daerah yang
berpenduduk padat disertai dengan kondisi lalu lintas yang ramai
memperlihatkan tingkat polusi CO yang tinggi. Asap rokok juga
merupakan sumber pencemaran CO. Asap dari tembakau dapat
mengandung karbon monoksida sampai 1000-5000 ppm. Karbon
monoksida di dalam rumah orang yang perokok berat, kandungannya
akan lebih besar dari pada diluar rumah, sehingga efeknya sangat
berbahaya pada anak. Konsentrasi CO di udara pada tempat tertentu
juga dipengaruhi oleh kecepatan emisi (pelepasan) CO di udara,
kecepatan dispersi, dan pembersihan CO dari udara.
• Ozon (O3)
Ozon merupakan molekul kimia yang terdiri atas 3 atom oksigen yang
saling melekat. Bila ozon berkontak dengan permukaan bahan maka
dapat mengeluarkan energi kimia yang kuat. Bila hal ini terjadi pada
jaringan biologis terutama saluran pernapasan, energi ini akan
menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Karena bentuk molekul ozon
berupa hasil dari energi solar (matahari) dengan reaksi photokimia dari
E-MODULE BIOLOGI KELAS X SEMESTER GENAP 77