Page 57 - Book Kelas IX Seni Budaya BS.indb
P. 57

2.2.2 Tahan napas tersebut kira-kira 5 detik, rasakan benar otot
                           diafragma makin kencang
                     2.2.3 Lalu, keluarkan napas tersebut dengan lembut, mengeluarkan
                           suara desis halus dan rata sambil dihitung berapa detik siswa
                           dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut. Suara desis
                           ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah misalnya zzzz...
                           atau tiupan ffffff.... yang penting keluarnya udara rata dan
                           stabil.
                     2.2.4 Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar
                           banyaknya hitungan desis yang dikeluarkan semakin banyak
                           setiap kali berlatih. Semakin bertambah durasinya, berarti
                           kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat.

                 Setelah terbiasa melakukan olah pernapasan seperti di atas, mulailah
                 untuk memproduksi suara pada saat bernyanyi dengan sumber tenaga
                 dari kekuatan otot diafragma.

                 2.3  Resonansi
                     Dalam bernyanyi, seseorang harus dapat menggemakan suara
                 dengan cara menempatkan sumber suara agar suara lebih keras pada
                 saat dikeluarkan dan sampai kepada pendengar. Proses menggemakan
                 suara ini disebut dengan resonansi.
                 Lakukanlah!

                     Bunyikan suara menyerupai sirine dari rendah ke tinggi sampai
                 paling tinggi dan kembali lagi sampai ke yang paling rendah. Untuk
                 yang kedua kalinya, rasakan perlahan udara yang menjadi sumber suara
                 kita akan berjalan dari dada ke mulut ke wajah sampai ke kepala sesuai
                 dengan ketinggian nada tertentu. Uraikanlah pengalaman ini ke dalam
                 bentuk lisan dalam sebuah diskusi singkat.

                     Setelah melakukan kegiatan di atas, siswa dapat merasakan bahwa
                 dalam membunyikan nada dengan ketinggian tertentu, penempatan
                 pantulan sumber suaranya berbeda-beda. Penempatan pantulan sumber
                 bunyi ini yang harus dipelajari dan dipraktikkan saat bernyanyi.
                     Ada 3 jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi sesuai
                 fungsinya, yaitu:

                 2.3.1 Resonansi Dada
                        Memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan menghasilkan
                        suara rendah. Jika akan memproduksi suara yang rendah,
                        hendaklah menggunakan resonansi dada agar nada rendah dapat
                        dicapai dengan tepat dan halus.



                                                                      Seni Budaya        47
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62