Page 231 - kebudayaan
P. 231
Jonner Sianipar lahir tahun 1962
di sebuah dusun kecil bernama
Sibaganding Panei, Kecamatan
Panei, Kabupaten Simalungun,
Sumatra Utara. Pendidikan dasar
dijalani di kampung halaman,
sedangkan lanjutan pertama dan
menengah atas di kota terdekat,
Pematang Siantar (waktu itu Ibu
Kota Kabupaten Simalungun).
Pendidikan tingginya hanya strata satu di Fakultas Sastra Universi-
tas Sumatra Utara, Medan, yang diwisuda Desember 1986 dengan
skripsi “Fungsi dan Kedudukan Umpasa Batak Toba dalam Upacara
Perkawin an di Daerah Balige, Tapanuli Utara”. Sejak Maret 1987 menu-
lis berita sebagai reporter Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) Medan
dengan wilayah tugas Kabupaten Deli Serdang di Lubuk Pakam,
kemudian pindah ke Kabupaten Dairi di Sidikalang. Hanya setahun
di SIB kemudian pindah ke Majalah Media Kargo, sekaligus untuk
Majalah Budaya Bona ni Pinasa keduanya terbitan Jakarta. Maret 1999
memperoleh SK Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta (sekarang Badan
Bahasa). Agustus 2005–Februari 2012 menata Tata Usaha Balai Bahasa
Jayapura sebagai Kasubbag. Sejak Februari 2012 menetap di Badan
Bahasa, Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
Peneliti bidang sastra. Buku-buku yang pernah diterbitkan: Cerpen-
Cerpen Pilihan Kompas 1992–2002: Analisis Struktur (Pusat Bahasa, Buku ini tidak diperjualbelikan.
bersama Atisah dan Maini Trisna Jayawati, 2004); Novel Peranakan
Tionghoa Tahun 1930-an: Tinjauan Sosiologis (Pusat Bahasa, bersama
Saksono Prijanto dan Erlis Nur Mujiningsih, 2007); Makna-Makna
Ritual Patung mBis Asmat (dalam novel Namaku Teweraut karya Ani
Sekarningsih, Balai Bahasa Jayapura, 2008); buku cerita anak: Kisah
218 Narasi Kebangsaan dalam ...