Page 236 - kebudayaan
P. 236
Pembinaan Bahasa, 2016), Asal Mula Air Asin di Telaga Yenayauw
(Badan Pengembang an dan Pembinaan Bahasa, 2017) dan beberapa
penelitian sastra. Selain pernah menjadi juri dan narasumber sastra
pada rumah kerja/workshop, pada 2006–2012 bekerja di Kantor
Bahasa Provinsi Lampung—pernah duduk di Komite Sastra (Dewan
Kesenian Lampung) periode 2011–2013, dan sejak 2012 pindah di
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Mengikuti Seminar
Kesusastraan Asia Tenggara di Singapura bersama Badan Pengemban-
gan dan Pembinaan Bahasa (Oktober 2015)—lalu kembali diundang
sebagai pembicara dalam The Malay Heritage Centre’s Bustan-NUS
Programme, Singapore (November 2015). Pada 2017 diundang untuk
menjadi juri puisi untuk Hadiah Sastra ASAS’50-NUS (National Uni-
versity Singapore) di Singapura. Menulis kumpulan cerpen bertajuk
Ode Kota (Sulur Pustaka, 2019). Selain bekerja, bersama Komunitas
Sastra Jakarta (Kosakata), menyiapkan prosa fotografi. Pos-el: mose-
stempo@gmail.com.
Atisah dilahirkan di Ciamis, Jawa
Barat, 11 November 1962. Menyele-
saikan pendidikan di Fakultas Sastra
Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
tahun 1986. Sejak tahun 1988 sampai
sekarang, dia bekerja di Badan Bahasa,
Departemen Pendidikan dan Kebuda-
yaan. Dia pernah mengajar di STKIP
Galuh Ciamis (1987). Karyanya antara lain, Cerita Rakyat dari Su- Buku ini tidak diperjualbelikan.
lawewesi Tengah bersama Muhammad Jaruki (Grasindo, 1996), Raja
Jayengmurti (Pusat Bahasa, 1997), Tikus Mencari Menantu (Redijaya,
1999), Jayaprana (Pusat Bahasa, 2000), Keajaiban Sumur Tujuh (Pusat
Bahasa, 2002), Melengkar Pahlawan dari Kutai (Pusat Bahasa, 2003),
Jolangkap Saksi Bisu Sebuah Legenda (Pusat Bahasa, 2006), Kalah oleh
Biografi Penulis 223