Page 161 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 161
Ayat tersebut menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini
telah ditentukan ukurannya oleh Allah Swt. Segala sesuatu yang akan
terjadi telah diketahui dan direncanakan oleh Allah Swt. Tak satupun
makhluk-Nya yang mengetahui ketentuan Allah ini. Baik itu dari golongan
malaikat, jin maupun manusia, semuanya tak ada yang mengetahui.
Takdir baru dapat diketahui oleh manusia setelah terjadinya sebuah
kenyataan atau peristiwa. Contohnya:
a) Seorang anak bernama Ena
dilahirkan dari keluarga
kaya. Orangtuanya adalah
pengusaha minyak sawit
yang sukses. Kekayaannya
melimpah, semua orang
mengenal keluarga tersebut.
Hampir semua orang
memperkirakan, kelak Ena
Gambar 7.8. Sebelum gempa bumi terjadi tak
juga akan kaya seperti kedua satupun yang mengetahui kapan terjadinya.
orangtuanya. Namun setelah Sumber: pendoasion.!les.wordpress.com
terjadi gempa bumi yang
menghancurkan perusahaan orangtuanya, keluarga Ena tak lagi disebut
keluarga kaya. Ditambah lagi orangtuanya ditipu oleh mitra bisnis
hingga menanggung hutang ratusan juta. Sisa aset perusahaan dijual
seluruhnya untuk membayar hutang. Sekarang Ena dan keluarganya
hidup sederhana. Semua orang tidak menyangka kehidupan keluarga
Ena berubah begitu cepat, yang semula kaya berubah menjadi miskin.
b) Anik bercita-cita ingin menjadi pegawai bank. Setelah lulus SMA ia
kuliah di jurusan ekonomi supaya mendapat gelar sarjana ekonomi.
Semua ini ia lakukan untuk menunjang tercapainya cita-cita tersebut.
Setelah lulus kuliah, ternyata ia lebih memilih menjadi pedagang alat-
alat elektronik, bukan bekerja di bank.
Contoh-contoh tersebut merupakan contoh kecil dari sekian banyak
contoh perwujudan takdir Allah Swt. Dari contoh-contoh tersebut kita
bisa mengetahui bahwa semua makhluk tidak bisa mengelak dari takdir
Allah Swt.
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 153