Page 16 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI MEI 2021 VERSI ONLINE
P. 16
JENDELA UTAMA
pai terguncang begitu dahsyat.
“Maka mereka pun Sebab yang didapati justru ham-
berangkat sambil paran tanah hitam menggosong.
berbisik-bisik. Pada hari Seperti bekas terbakar hebat
semalam. Itu yang dilihatnya di
ini jangan sampai ada Subuh hari. Saat mereka sudah
orang miskin masuk ke membayangkan panen buah yang
dalam kebunmu. Dan melimpah ruah. Atau jangan-jan-
gan ini bukan kebun kita? Sang-
berangkatlah mereka gah mereka tak percaya.
pada pagi hari dengan Sampai akhirnya ada yang
niat menghalangi mengingatkan di antara mere-
ka. Subhanallah. Mahasuci Allah.
(orang-orang miskin) Sudahlah. Akui saja. Kitalah yang
padahal mereka mampu zhalim. Ini akibat kikir yang meng-
(menolongnya).” gerogoti. Ini pasti hasil dari durha-
ka anak pada orangtua. Jangan
(Al-Qalam [68]: 23-25) pernah menghina orang miskin
atau menyakiti anak-anak yatim.
Apalagi sampai menghardik atau
ya sifat mulia itu tidak menurun ke- mengusir mereka. Ingat wasiat
pada anak-anaknya. Saking pelit- orang tua.
nya, anak-anak itu merencakan Demikian pelajaran dari kisah
hendak memanen buah-buahan anak-anak pemilik kebun di atas.
di kebunnya di Shubuh hari. Hara- Bahwa sebagian manusia ternya-
pannya, tak ada orang yang me- ta bisa lalai gara-gara harta yang
lihat aktifitas itu. Tak ada sesiapa dimiliki. Jika tak dikelola dengan
miskin yang lalu meminta. Begitu benar, harta bisa menjadikan
niat terselubung mereka. Seolah, orang sombong terhadap orang
berbagi itu pasti mengurangi har- lain. Bukannya berbagi, mereka
ta. Kalau sedekah hanyalah meru- justru pilih sembunyi-sembunyi.
gikan saja. Ingin panen di Shubuh hari agar
Firman Allah: “Maka mere- tak ketahuan oleh orang-orang
ka pun berangkat sambil ber- miskin. Begitu rencananya.
bisik-bisik. Pada hari ini jangan Akibatnya, mereka langsung
sampai ada orang miskin masuk dihukum oleh Allah. Ditegur oleh
ke dalam kebunmu. Dan berang- Zat Yang Maha Kaya lagi Maha
katlah mereka pada pagi hari Kuasa. Orang-orang kikir yang
dengan niat menghalangi (orang- tak mau berbagi itu diingatkan
orang miskin) padahal mereka bahwa harta itu hanyalah titipan
mampu (menolongnya).” (Al-Qa- semata. Ia bisa bermanfaat dan
lam [68]: 23-25) jadi bekal yang menemani di alam
Selanjutnya, apa yang terjadi? kubur. Sebaliknya, harta juga bisa
Alangkah kagetnya anak-anak jadi bumerang. Menjadi asbab cel-
pemilik kebun itu. Mereka sam- aka dan sengsara dunia Akhirat.
12 MULIA | Ramadhan 1442/Mei 2021