Page 110 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 110

Krisis ekonomi pada akhir abad ke-19 menyebabkan pemerintah Hindia memutuskan untuk
               memainkan peran aktif dalam memajukan kemakmuran. Pada tahun 1904 didirikan sebuah
               departemen baru, yaitu Departement van Landbouw (Departemen Pertanian) (Staatsblad van
               Nederlandsch-Indië 1904 no. 380). Departemen itu mengambil alih dari OEN:
               ‘landbouwonderwijs- en onderricht’ (pendidikan dan pengajaran pertanian); ‘visserij’
               (perikanan); ‘Plantentuin’ (Kebun Raya); ‘wetenschappelijk onderzoek’ (penelitian ilmiah);
               dan ‘uitgeven van publicaties met betrekking tot de zojuist genoemde taakonderdelen’
               (penerbitan publikasi yang berkaitan dengan komponen tugas yang disebutkan tadi).
               Pembongkaran lebih lanjut dari Departement van Onderwijs (Departemen Pendidikan) terjadi
               pada tahun 1907, dengan berdirinya Departement van Gouvernementsbedrijven (Departemen
               Perusahaan Pemerintah) (Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1907 no. 406). Departemen itu
               memperoleh ‘zoutregie’ (jawatan pengaturan garam), ‘mijnwezen’ (pertambangan), dan
               ‘landsdrukkerij’ (percetakan negara). Setelah peluasan yang besar dari aparat pemerintahan
               pusat itu, atas anjuran Minister van Koloniën (Menteri Urusan Tanah Jajahan) dicari jalan
               untuk mengimbangi tingginya pengeluaran pemerintah itu. Maka timbullah usulan untuk
               menghilangkan sama sekali OEN yang pada saat itu sudah sangat mengecil. Pendidikan akan
               bisa dialihkan ke Departement van Binnenlands Bestuur / BB (Departemen Pemerintahan
               Dalam Negeri): departemen itu sudah memiliki ‘volksonderwijs’ (pendidikan rakyat).
               Departement van Justitie (Departemen Kehakiman) akan bisa mendapat tambahan ‘Eredienst’
               (Ibadah) dan Departement van Financiën (Departemen Keuangan) mendapat Afdeling
               Nijverheid (Bagian Industri Kerajinan). Para penentang, termasuk  direktur BB, memberi
               unjuk akan adanya beban yang terlalu berat dari Departemen BB: departemen itu juga baru
               saja diperluas dengan ‘Volkskredietwezen’ (Kredit Rakyat) dan ‘Inspectie voor Agrarische
               Zaken’ (Inspeksi untuk Urusan Agraria). Dengan lebih banyaknya tugas akan menjadikan
               pendidikan semakin terdesak, pendidikan merupakan suatu bagian mendasar dari politik Etis.
               Dalam advis kepada gubernur-jenderal (28 Agustus 1906), Raad van Departementsdirecteuren
               (Dewan Direksi Departemen) juga menolak usulan itu :

               De tijden…, dat met het Onderwijs als met een punt van ondergeschikt belang, een onderwerp van
               bijkomende aard kan worden gehandeld, zijn ook hier voorbij. Evenzeer als in Europa vereischt dat
               onderwerp – vooral met de behoeften der Europeesche maatschappij hier te lande, echter meer en meer
               ook ten opzichte van het Inlandsch onderricht – de onverdeelde belangstelling van hen, aan wie de
                                            40
               centrale leiding is toevertrouwd.

               (Masa-masa ..., bahwa Pendidikan dianggap sebagai hal yang tidak penting, suatu topik yang cuma
               bersifat tambahan saja, sekarang juga sudah berlalu. Sama seperti di Eropa topik itu menuntut –
               terutama dengan kebutuhan masyarakat Eropa di negeri ini, namun lebih-lebih lagi dalam kaitannya
               dengan pendidikan orang pribumi – perhatian penuh dari mereka yang diberi kepercayaan penuh
               memegang pimpinan pusat.)

               Dengan begitu, Departement van Onderwijs en Eredienst / O&E (Departemen Pendidikan dan
               Ibadah) tetap ada, meskipun dalam bentuk yang (lebih) ramping lagi: Departement van


               40  Archief Ministerie van Koloniën  (Arsip Kementerian Urusan Tanah Jajahan) setelah tahun 1900, kode akses
               2.10.36.04, nomor inventaris 421, arsip verbal 13 Desember 1906-45.
                                                                                                      109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115