Page 109 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 109
pertukangan juga berkembang. Dengan begitu, didirikanlah kweekscholen (sekolah guru)
untuk para guru dan dokter-djawascholen (cikal-bakal dari scholen voor inlandse artsen,
sekolah dokter pribumi). Mulai tahun1869 landsdrukkerij (percetakan negara) berada di
bawah Departement van Onderwijs, Eredienst en Nijverheid (Departemen Pendidikan,
Ibadah, dan Industri Kerajinan): di percetakan itu bahan pelajaran (dalam bahasa Melayu,
Jawa, Sunda, dan bahasa Indonesia lainnya) dicetak. Depot van leermiddelen (Depot bahan-
bahan pelajaran) (1878) mengelola pendistribusiannya.
Bagian tugas cabang seni dan ilmu pengetahuan mencakup perawatan bangunan yang
mempunyai nilai arkeologis dan historis (pada tahun 1913 sebuah lembaga khusus dibebani
urusan itu) dan juga perawatan Plantentuin (Kebun Raya) Bogor. Ada subsidi yang diberikan
kepada Bataviaasch Genootschap. Museum Bataviaasch Genootschap ini mengumpulkan dan
mengelola benda-benda, yang antara lain diserahkan oleh para pejabat pemerintah.
Baik jemaah gereja Kristen maupun lembaga / urusan Islam termasuk lapangan pekerjaan
Afdeling Eredienst (Bagian Ibadah). Sekolah khusus, rumah sakit, lembaga untuk
kesejahteraan orang miskin juga mendapat subsidi; sesekali juga diberikan bantuan keuangan
untuk pembangunan mesjid. Uang itu berasal dari hasil lotere: ‘loterijwezen’ (urusan lotere),
dengan ‘armwezen en de liefdadigheid’ (urusan orang miskin dan amal), berada di bawah
OEN. Bagian itu terlibat dalam pembuatan peraturan untuk pendidikan khusus. Salah satu
contoh dari pendidikan itu adalah Goeroe-ordonnantie (Ordonansi Guru) dari tahun 1905
(Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1905 no. 550), di mana ‘Mohammedaans
godsdienstonderwijs’ (pendidikan agama Islam) di Jawa dan Madura ada di bawah
pengawasan pemerintahan itu. Pada tahun 20-an sekolahan yang disebut wilde scholen
(sekolah liar yang didirikan oleh organisasi nasionalis / komunis) juga ditetapkan di bawah
pengawasan.
Bagi jemaah haji ke Mekah (melalui pemerintahan daerah) diberikan Mekkapassen (kartu
Mekah) yang dapat mereka gunakan untuk minta tolong ke Konsulat Belanda di Jeddah
(1872) apabila mereka berada dalam kesulitan. Penasihat untuk Inlandse en Arabische Zaken
(Urusan Pribumi dan Arab) pada tahun 1898 secara administratif berkantor di bawah
Departemen OEN.
Afdeling Burgerlijke Geneeskundige Dienst / BGD (Bagian Dinas Kesehatan Sipil) harus
mengelola rumah sakit, sanitarium, rumah sakit jiwa, pemberantasan penyakit menular,
perizinan dokter, bidan pribumi, dan dokter-djawa. Bagian Dinas itu juga terlibat dalam
pendidikan bagi orang Indonesia untuk perawatan kesehatan.
Paket tugas Afdeling Nijverheid (Bagian Industri Kerajinan) pada akhirnya mencakup antara
lain ‘Kamers van Koophandel’ (Kamar Dagang), ‘octrooi- en ijkwezen’ (perihal paten dan
tera), ‘oprichting van fabrieken’ (pendirian pabrik), ‘visserij’ (perikanan), ‘mijnwezen
(concessieverleningen)’ (pertambangan: pemberian konsesi), dan ‘zoutregie’ (jawatan
pengaturan garam).
108