Page 209 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 209
Belanda dan Hindia-Belanda, pada tahun 1936 dibuat sebuah koffiesteunregeling (sistem
pengaturan bantuan kopi) yang mewajibkan Belanda membeli sejumlah tertentu kopi dari
Hindia-Belanda. Berbeda dengan pembatasan pada produk karet dan teh (dan juga pada
gula!), pembatasan pada kina (1934, yang diperpanjang lagi pada tahun 1938) bukan lebih
bertujuan untuk mempertahankan tingkat harga yang wajar tetapi lebih untuk menyelaraskan
produksi dengan konsumsi: perbaikan teknis memungkinkan kenaikan produksi yang
potensial.
Perjanjiannya diperinci dalam peraturan yang terbentuk dari hasil perundingan dan kerja sama
dengan Algemeen Landbouwsyndicaat (Staatsblad van Nederlandsch-Indië / Lembaran
Negara Hindia-Belanda 1933 no. 202 sampai 209; Javasche Courant 26 mei 1933 no. 42).
Crisiscentrales (Pusat-pusat krisis) dibentuk untuk kopi, teh, kina, dan karet. Gubernur-
Jenderal mengangkat anggota dewan pengurus, atas rekomendasi dari Direktur Landbouw,
Nijverheid en Handel (Pertanian, Industri Kerajinan, dan Perdagangan). Pusat-pusat itu hanya
mengeluarkan izin ekspor produk-produk tersebut kepada para anggotanya saja (antara lain
ALS). Pendapatan dari empat pusat itu, disetorkan pada Ondernemingsfondsen (Yayasan
Dana Perusahaan). Dari yayasan itu antara lain berbagai balai penelitian didanai.
Dengan cara itu, permintaan dari Ikatan-ikatan ALS itu dipenuhi. Mereka meminta bantuan
dari pemerintah, karena pendapatan mereka menjadi berkurang akibat turunnya jumlah
anggota Ikatan itu, sehingga mereka tidak mampu lagi membiayai balai-balai penelitian
mereka.
Perkembangan ekonomi di Hindia mengakibatkan perwakilan ALS di Belanda pada tahun
1935 digantikan oleh Federatie van Vereenigingen van Bergcultuurondernemingen / Federabo
(Federasi Perhimpunan Perusahaan Perkebunan Tanaman Gunung). Yang menjadi anggota
Federasi ini adalah: Internationale Vereeniging voor de Rubbercultuur in Nederlandsch-Indië
(Perhimpunan Internasional Perkebunan Karet di Hindia-Belanda) (1913), di mana produsen
asing juga bisa bergabung di dalam organisasi ini; Vereeniging voor de Theecultuur in
Nederlandsch-Indië (Perhimpunan Perkebunan Teh di Hindia-Belanda) (1918); Koffie- en
Cacao Producenten Vereeniging (Perhimpunan Produsen Kopi dan Kakao) (1925);
Vereeniging voor de Kinacultuur (Perhimpunan Perkebunan Kina) (1935); dan Vereeniging
voor de Kapok- en Cacaocultuur (Perhimpunan Perkebunan Kapuk dan Kakao) (1936).
Federabo mengelola urusan administrasi organisasi-organisasi tersebut; memberikan
penerangan sosial-ekonomis, yuridis, dan pajak; memajukan kerja sama antarorganisasi, dan
menjaga kepentingan antaranggotanya, khususnya berunding dengan pemerintah dan
lembaga-lembaga pemerintahan. Secara rutin diadakan perundingan dengan organisasi induk
Hindia, seperti misalnya dengan ALS dan juga dengan Ondernemersbond (Perhimpunan
Pengusaha).
208