Page 231 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 231

Batavia, Tandjoeng Priok’ (1877-1883). Pada tahun 1885 ‘irrigatiebrigade’ (brigade irigasi)
               dibentuk, yang terutama harus membangun irigasi di daerah padat penduduk; lima tahun
               kemudian ‘algemeen irrigatieplan’ (rencana irigasi umum) dipresentasikan. Di dalam rencana
               itu ada 19 proyek yang telah dilaksanakan. Pada tahun 1912 ‘algemeen wegenplan’ (rencana
               jalan umum) mengikuti rencana itu.

               Dengan memperkenalkan Ethische Politiek (Politik Etis) memberikan dampak munculnya
               lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan: perluasan ‘koloniaal bestuursapparaat’ (aparat
               pemerintahan kolonial) dan ‘overheidszorg’ (kegiatan pengurusan oleh pemerintah)
               mengakibatkan harus ada lebih banyak bangunan dibuat untuk ‘gouvernementsdiensten’
               (dinas pemerintah) dan ‘dienstwoningen’ (perumahan dinas) bagi para pegawai. Dibangun
               lebih banyak sekolahan, rumah sakit, dan penjara; dibuat perumahan yang lebih baik bagi
               masyarakat Indonesia; dibangun juga pipa air, saluran pembuangan air, fasilitas umum untuk
               mandi dan cuci. Jaringan jalan diperluas. Jalan-jalan itu juga disesuaikan dengan alat
               transportasi baru seperti mobil dan sepeda. Pelabuhan-pelabuhan dibangun dan
               dikembangkan. Pada tahun 1912, Departemen BOW mendapatkan sebuah laboratorium
               tempat untuk menguji bahan bangunan sebelum digunakan. Dalam hal arsitektur, Departemen
               BOW menentukan secara signifikan 'wajah' Hindia-Belanda.

               Setelah tahun 1920, Departemen BOW secara bertahap dibongkar. Dengan diberlakukannya
               Wet op de Bestuurshervorming (Undang-Undang Reformasi Pemerintahan) pada tahun1922,
               provincie (provinsi) dan stadsgemeente (kotapraja) yang baru bertanggung jawab atas
               pengelolaan air 'basah' dan air 'kering' (termasuk bangunan-bangunannya) di daerah mereka.
               Departemen BOW hanya boleh memberikan advis kepada organ-organ pemerintah itu dan
               selanjutnya departemen itu hanya memegang proyek-proyek yang bertaraf nasional saja.
               Kemudian, pada tahun 1924 (Staatsblad van Nederlandsch-Indië / Lembaran Negara Hindia-
               Belanda 1924 No. 576) Burgerlijke Geneeskundige Dienst (Dinas Kesehatan Sipil)  – yang
               merupakan bagian dari Departement van Onderwijs en Eredienst (Departemen Pendidikan
               dan Ibadah) –  direorganisasi menjadi Dienst voor de Volksgezondheid (Dinas Kesehatan
               Masyarakat), yang memiliki kewenangan yang luas di bidang ‘riolering’ (sistem saluran
               pembuangan air), ‘drinkwatervoorziening’ (sarana air minum), ‘bodemsanering’ (sanitasi
               tanah), dan ‘volkshuisvesting’ (perumahan rakyat). Sampai saat itu, tugas-tugas tersebut
               merupakan tugas Departemen BOW. Dan akhirnya, krisis ekonomi tahun 1929
               mengakibatkan adanya penghematan yang drastis, yang juga berlaku untuk Departemen
               BOW. Pada tahun 1933, tugas-tugas yang tersisa diintegrasikan ke Departement van Verkeer
               en Waterstaat (Departemen Lalu Lintas dan Pengairan) yang baru.









               230
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236