Page 7 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 7

dalam  buku   ini  mengalami  eksplorasi  lebih  dalam  dan  luas,
             termasuk   contoh-contohnya   yang  lebih  detil,  sehingga  dapat
             memberikan    perspektif  lebih  luas  kepada  pembaca.  Hal  itu
             mengingat,  pada  waktu  menulis  di  Kompas,  sangat  dibatasi  oleh
             jumlah  kata  (ruangan  yang  tersedia),  sehingga  konsekuensinya
             amat  pendek.  Kecuali  itu,  tulisan  di  Kompas  itu  tidak  lepas  dari
             soal  aktualitas.  Proses  penulisan  ulang  dalam  buku  ini  tentu
             menghilangkan    segi  aktualitas  tersebut  sehingga  tetap  kon-
             tekstual  dibaca  kapan  saja  (timeless).

                  Jadi,  bagi  pembaca  yang  sudah  memiliki  kliping-kliping
             tulisan saya  di  Kompas,  jangan  ragu  untuk  membaca  ulang judul
             tulisan  yang  sama  dimuat  dalam  buku  ini,  karena  pasti  akan
             ditemukan   banyak  hal  baru  yang  dulu  tidak  sempat  dituliskan.
             Kepuasan   pembaca  tetap  menjadi  perhatian  bagi  seorang  penu-
             lis—yang  menulis  tidak hanya  sekadar  untuk  mencari  honorari-
             um,  tapi  untuk  perjuangan  perbaikan  pendidikan —karena  sudah
             terbukti bahwa honor  menulis buku   di  Indonesia  tidak  membuat
             kaya.

                  Sedangkan   tulisan  yang  bersumber  dari  makalah  diskusi,
             diedit  agar  tidak  terjadi  pengulangan  yang  terlampau  sering,
             mengingat   tidak  bisa  dipungkiri  satu  gagasan  yang  sama  sering
             dikemukakan   di  banyak  tempat,  terlebih  untuk  tema  yang sama,
             sehingga  pengulangan  gagasan  tidak bisa dielakkan.  Pengulang-
             an  gagasan  dalam  buku   ini  diminimalisasi  sekecil  mungkin.
             Sebagian  besar  tulisan  yang  termuat  dalam  buku  ini  merupakan
             hasil  tulisan  antara  kurun  waktu  1999-2002.  Oleh sebab  itu,  kon-
             teks  permasalahan   harus  dibaca  pada  kurun  waktu  tersebut.
             Beberapa   istilah,  seperti  istilah  Departemen  Pendidikan  dan
             Kebudayaan, atau   Kanwil  (Kantor Wilayah)  dan  Kandep  (Kantor
             Kabupaten)   masih  tetap  dipertahankan,  agar  anak-anak  muda
             pembaca   buku   ini  juga  mengenal  sedikit  sejarah  pendidikan
             bangsa,  termasuk  pemakaian   istilah  itu  sendiri.

                  Dalam   proses  perjalanannya,  karena  adanya   perubahan
             manajemen   di  internal  INSIST Press,  naskah  buku  ini  kemudian
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12