Page 204 - Tan Malaka - MADILOG
P. 204

dinamainya  “benua”  yang  memperhubungkan  lauatan  satu  dengan
               lainnya.  Garisan  kehitam-hitaman  itu  dinamai  canali,  terusan  (air).
               Terusan inilah yang menjadi pokok persoalan para ahli lama sesudahnya
               Scheaparelli  mengumumkan  pendapatnya.  Lowell,  ahli  Amerika  yang
               sudah kita sebut diatas, menganggap terusan (air) yang panjang terus dan
               teratur  sekali  itu,  yang  cocok  dengan  geometry  itu,  mesti  bikinan
               manusia.  Alam  tak  mungkin  membuat  yang  teratur  semacam  itu.
               Demikianlah ia menganggap terusan itu gunanya buat mengendalikan air
               berasal dari Kutub ketempat lain-lain. Ketika ada es di Kutub itu menjadi
               encer, gunung mestinya tak ada, sehingga air boleh mengalir sendirinya.
               Mestinya  ada  pula  pompa  air  raksasa.  Pompa  raksasa  ini  Lowell
               meneruska  logikanya  msti  diadakan  oleh  yang  Berakal  itu,  yang  sudah
               sampai  ketingkat  kecerdasan  yang  tinggi  sekali.  Karena  menurut
               perhitungan  Lowell  pompa  raksasa  semacam  itu,  mestinya  4000  kali
               kodrat  air  mancur  Niagara  jatuh.  Kodrat  pompa  raksasa  semacam  itu
               belum  lagi  bisa  diadakan  yang  Berakal  di  Bumi  kita.  Apakah  motif
               tumpuan, buat mengadakan irigasi raksasa itu? Tentulah pertaruan buat
               hidup,  jawab  Lowell  pula.  Penduduk  bumi  Mars  menyaksikan  airnya
               berkurang-kurang dari tahun ketahun. Cuma dari kutub air bisa diperoleh
               sekarang  ini.  sebab  itulah  maka  irigasi  itu  perkara  hidup  matinya
               penduduk  Mars  Lantaran  itulah  pula  semua  kecerdasan  itu  dipusatkan
               pada pengairan.

               Logika Lowell tak ada lubang cacatnya. Persangkannya tentulah sangat
               menarik hati. Tetapi benar atau tidaknya simpulan tiada saja bergantung
               pada  pemakaian  Ilmu  Logika,  tetapi  juga  pada  bukti  yang  diperoleh.
               Apakah  permatan  Lowell  benar?  Inilah  yang  menjadi  pusat  persoalan
               para  ahli  seterusnya.  Paham  Lowell  akhirnya  dialahkan,  bukan  karena
               salah  atau  tidaknya,  melainkan  karena  salah  peralamannya.  Dibelakang
               Lowell  banyak  sekali  peralaman  yang  dijalankan.  Para  ahli  setuju
               membenarkan adanya terusan tadi.

               Dr. Berhard mengadakan permatan pada Mount Wilson Observatory yang
               tersohor didunia itu. Telescope dipakai ialah yang paling jempol di dunia
               pada  masa  itu.  Dia  tiada  mendapatkan  terusan,  panjang,  lurus,  sama
               lebarnya  dimana-mana  dan  teruatur  seperti  bikinan  manusia  itu,  cocok
               dengan rancangan Geometry. Melainkan terusan yang tidak lurus, lebar
               dan sempit, serta tidak teratur seperti bikinan manusia (seni). Smeua para
               ahli  dan  terutama  Ahli  Bintang  Mars  ternama  ialah  Antoniado  setuju
               dengan Dr. Bernhard.





                                                                                         203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209