Page 4 - WARISAN BUDAYA LOKAL, EBOOK FABEL
P. 4

Ada seekor semut yang masih muda belia. Rasa ingin taunya tentang dunia di

                        luar sarangnya, begitu besar sehingga dia
                        memberanikan diri untuk meminta ijin

                        kepada sang pemimpin agar dapat diijinkan
                        keluar dari sarang untuk memulai

                        petualangannya. “Ehmm..maaf pak
                        pemimpin,” kata semut muda itu terbata-

                        bata. “Apa boleh aku pergi keluar untuk

                        melihat-lihat? Aku berjanji kalau aku tidak
                        akan pergi lama,” katanya lagi. Sang pemimpin     Semut muda (http://www.clker.com)

                        semut itupun menatap dengan penuh rasa sayang kepada semut muda itu “Anakku,

                        jika engkau ingin pergi berjalan-jalan, aku tidak akan melarangmu. Tetapi berhati-
                        hatilah karena dunia di luar sarang ini sangat luas dan kejam” katanya dengan

                        bijaksana. Alangkah senangnya hati semut muda itu. Setelah menyiapkan bekal
                        untuk perjalanannya, berpamitanlah semut muda kepada sang pemimpin “Pak

                        pemimpin, aku akan pergi sekarang,” katanya dengan penuh semangat. “Berhati-
                        hatilah di jalan, dan segeralah pulang,” kata sang pemimpin sambil menepuk-nepuk

                        bahu semut muda itu. Maka berangkatlah semut muda itu dengan penuh semangat

                        dan sukacita.


                               Kebetulan tak jauh dari sarang semut itu, terdapat sungai dengan air yang
                        jernih. Karena rasa ingin tahunya, semutpun berjalan menelusuri jalan yang lembab,

                        beberapa kali ia harus memanjat beberapa dahan pohon dan rerumputan. Semut

                        muda berjalan tanpa mengenal lelah hingga akhirnya dia merasa sangat haus. Semut
                        muda segera mencari air untuk diminumnya. Di kejauhan, dilihatnya mata air yang

                        sangat jernih, lalu semut muda ini pun segera berjalan menuju mata air yang sejuk

                        itu.


                                Setelah dekat dengan mata air, semut muda sempat kebingungan, karena tern
                        yata setelah dekat, letak mata air itu lebih tinggi dari tanah yang dipijaknya. Tetapi

                        semut muda tidak kehilangan akal. Dia naik perlahan-lahan keatas sebuah batang

                        rumput yang daunnya menjulur ke arah mata air itu. Saat dia hampir saja mencapai
                        puncaknya, tiba-tiba semut muda terpeleset dan jatuh kedalam mata air. Semut muda

                        berusaha untuk menyelamatkan diri, tetapi dia kesulitan karena dia tidak bisa
                        berenang.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9