Page 5 - WARISAN BUDAYA LOKAL, EBOOK FABEL
P. 5

Saat semut muda sedang bertarung antara hidup dan mati untuk

                        menyelamatkan dirinya, seekor burung merpati yang sejak tadi asyik memperhatikan
                        tingkah semut muda itu, tergerak oleh belas kasihan, lalu segera mematuk daun di

                        pohon yang sedang dihinggapinya hingga jatuh ke dekat semut muda yang hampir
                        tenggelam. Semut muda segera menggapai daun itu dan dengan bersusah payah dia

                        berusaha untuk naik keatas daun. Ketika sampai di atas daun, semut muda menatap
                        burung merpati dengan penuh rasa terima kasih. Burung merpati pun terbang kearah

                        daun itu dan mendorong dengan paruhnya agar daun tersebut menepi kepinggir mata

                        air. “Hai burung merpati, terima kasih atas pertolonganmu hari ini. Jika bukan
                        karena engkau, aku sudah mati tenggelam tadi,” kata semut muda itu sambil

                        berusaha untuk turun dari daun itu menuju ke tanah. Burung merpati menjawab

                        “sama-sama semut. Apa yang sedang kau lakukan di tempat ini?” tanya merpati.
                        “Aku sedang berjalan-jalan untuk melihat dunia di luar sarangku, lalu aku kehausan.

                        Saat aku sedang memanjat rumput itu, aku terjatuh,” kata semut muda. “Apa yang
                        akan kau lakukan sekarang?” tanya merpati lagi. “Aku akan kembali ke sarangku,

                        karena ibu bapakku pasti sedang mencemaskan diriku,” jawab semut muda lagi.


                               Sementara sang semut muda dan si merpati sedang bercakap-cakap, mereka

                        tidak menyadari bahwa ada bahaya yang sedang mengintai. Seorang pemburu sedang
                        mengarahkan senjatanya kearah burung merpati dan siap menembaknya. Saat burung

                        merpati menyadari keadaan itu, dia pun segera terbang ke atas meninggalkan semut
                        muda sendiri. Melihat kejadian ini, semut muda segera berlari ke arah si pemburu

                        dan dengan sigap dia memanjat sepatu si pemburu dan masuk kedalam sepatu itu.

                        Segera digigitlah kaki si pemburu. Pemburu menjerit karena kesakitan lalu segera
                        melemparkan senjatanya ke bawah untuk cepat-cepat melepaskan sepatunya. Semut

                        muda keluar dari sepatu sang pemburu lalu pergi meninggalkan tempat itu.


                               “Terima kasih semut, kau sudah menyelamatkan nyawaku hari ini,” kata

                        burung merpati. “Sama-sama burung merpati. Tadipun engkau sudah
                        menyelamatkan nyawaku,” kata semut muda. Akhirnya merekapun berpisah.



                               Sumber: http://m.kompasiana.com/valentino/semut-dan-merpati.html
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10