Page 11 - E-Modul Transformasi Geometri Kelas XI
P. 11

Ibnu al-Haytham














                                       Sumber: https://suaramuhammadiyah.id/2020/08/26/

                                              ibn-al-haytham-bapak-optika-moder/
                           Ibnu al-Haytham atau yang oleh para ilmuwan Barat disebut Alhazen. Beliau lahir
                    di Basra pada tahun 965. Ia bersekolah di Basrah, kemudian dilantik menjadi pegawai

                    pemerintah kota tersebut. Namun, tak lama kemudian, ia memutuskan untuk pindah ke

                    Baghdad. Selanjutnya, ia pindah ke Mesir untuk mendalami ilmu matematika dan falak.
                           Dalam  bidang  geometri,  ia  mengembangkan  analitis  geometri  yang

                    menghubungkan geometri dengan aljabar. Selain itu, ia memperkenalkan konsep gerakan
                    dan transformasi dalam geometri. Teorinya dalam bidang persegi merupakan teori pertama

                    dalam  geometri  elipstik  dan  geometri  hiperbolis.  Teori  ini  dianggap  sebagai  tanda

                    munculnya geometri non-Euclidean.
                           Karya-karya  Ibnu  al-Haytham  mempengaruhi  karya  para  ahli  geometri  Persia,

                    seperti Nasir al-Din al  Tusi dan Umar Khayyam. Pengaruhnya tidak hanya terhenti di
                    wilayah  Asia,  sejumlah  ahli  geometri  Eropa,  seperti  Gersonides,  Witelo,  Giovanni

                    Girolamo Saccheri, dan John Wallis pun terpengaruh oleh pemikirannya.
                           Salah satu karya Ibnu al-Haytham yang terkemuka dalam ilmu geometri adalah Al-

                    Tahlil wa al-Tarkih. Ia mengembangkan analisis geometri dengan membangun hubungan

                    antara  aljabar  dan  geometri.  Ia  adalah  orang  pertama  yang  mengklasifikasikan  semua
                    bilangan sempurna yang genap, yaitu bilangan yang merupakan jumlah dari pembagi-

                    pembagi  sejatinya,  seperti  yang  berbentuk  2k-1,  dimana  2k-1  adalah  bilangan  prima.
                    Selanjutnya, ia juga berhasil membuktikan bahwa jika p adalah bilangan prima, 1+(p-1)

                    habis  dibagi p. sayangnya, dikemudian hari penemuannya ini dikenal  sebagai  teorema

                    Wilson, bukan teorema Al-Haytham. Sebab, pada tahun 1770, Warring menyatakan bahwa
                    Jhon Wilson telah mengumumkan penemuan tersebut.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16