Page 33 - Buku Toponimi Vorstenlanden Bab 1
P. 33
kedaulatan masing-masing kerajaan dan menjadi batas permanen antara
Surakarta dan Yogyakarta.
Keduanya juga menjadi penanda jangkauan kekuasaan kerajaan-ker-
ajaan suksesor Mataram itu. Saat ini kedua tugu menjadi artefak yang mem-
punyai nilai historis tinggi. Keduanya memberikan pengetahuan tentang
konflik dan disintegrasi Mataram. Lewat dua tugu itu kita bisa membayang-
kan bahwa di masa lampau usaha menyatukan Jawa adalah sia-sia belaka.
Penulis: Dionisius Grandy Fharose, siswa kelas XI Bahasa dan Budaya, SMA
Kolese de Britto Yogyakarta. Ia lahir di Jakarta, 8 November 2001.
LEMBAR KERJA PENENTUAN PROJECT INDIVIDU
Setujukah saudara dengan hasil tulisan Dionisius Grandy Fharose?
Mengapa anda sejutu? Berikan penguatan dengan sumber sejarah yang
mendukung!
Apabila saudara memiliki perspektif berbeda dari Dionisius terkait
pembagian dan tapal batas Kasultanan Yogyakarta dan Surakarta?
Mengapa demikian, berdasarkan sumber apa? Coba kemukakan
pendapat saudara.
Secara sosial, ekonomi, budaya, dan politik bagaimana anda
memandang fenomena pembagian wilayah Kasultanan Mataram
tersebut?
Apakah fenomena tersebut dapat berdampak pada munculnya konflik?
Apakah empati menjadi bagian penting untuk menghindari adanya konflik
yang mungkin terjadi? Jelaskan pendapat saudara!
sejauh apa empati sejarah mampu berkontribusi membentuk pola nalar
dan perilaku menghindari terjadinya konflik?
25