Page 12 - E Modul Termodinamika
P. 12

Gambar. 07

                                                            Menurut Hukum Boyle, proses isotermal
                                                            dapat dinyatakan dengan persamaan:
                                                                   pv = konstan atau p V = p V
                                                                                                2 2
                                                                                        1 1
                                                            Dalam  proses  ini,  tekanan  dan  volume
                                                            sistem berubah sehingga persamaan W =

                                                            p  ΔV  tidak  dapat  langsung  digunakan.
                                                            Untuk  menghitung  usaha  sistem  dalam
                                     proses  isotermal  ini  digunakan  cara  integral.  Misalkan,  pada  sistem
                                     terjadi  perubahan  yang  sangat  kecil  sehingga  persamaan  usahanya
                                     dapat  dituliskan  sebagai  dW = pdV.  Jika  persamaan  tersebut
                                                                                                        nRT
                                     diintegralkan  akan menghasilkan:  ∫ dW = ∫ pdV, dengan p =             maka
                                                                                                            
                                        akan diperoleh:
                                                                                   p 2
                                                 W = nRT ln   V 2  atau W = nRT ln                   (1.5)
                                                              V 1                  p 1

                         d.  Proses Adiabatik
                            Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan
                            keadaan  gas  di  mana  tidak  ada  kalor  (Q)  yang
                            masuk  atau  keluar  dari  sistem  (gas).  Proses  ini
                            dapat  dilakukan  dengan  cara  mengisolasi  sistem
                            menggunakan        bahan     yang     tidak     mudah
                            menghantarkan  kalor  atau  disebut  juga  bahan
                            adiabatik.  Adapun,  bahan-bahan  yang  bersifat
                            mudah  menghantarkan  kalor  disebut  bahan
                            diatermik.                                                       Gambar. 08
                            Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut:

                                                                                    γ
                                                    γ
                                                 pV = konstan atau p V     γ  = p V
                                                                        1 1
                                                                                 2 2
                            dengan  persamaan  gas  ideal  dinyatakan  sebagai:  pV  =  nRT,  maka
                            persamaan di atas dituliskan menjadi:
                                                       T V  (γ−1)  = T V  (γ−1)                       (1.6)
                                                        1 1
                                                                     2 2
                            dengan γ =   C p  = konstanta Laplace dan  C p  > 1.
                                         C V                          C V
       Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor
       sistem proses adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha
       yang  dilakukan  oleh  sistem  hanya  mengubah  energi  dalam  sistem
       tersebut.
       Besarnya  usaha  pada  proses  adiabatik  tersebut  dinyatakan  dengan
       persamaan berikut.


                                              (1.7)







                                                                                    Gambar. 09                  6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17