Page 14 - E Modul Termodinamika
P. 14

3.  Hukum I Termodinamika
                        Hukum I Termodinamika adalah perluasan bentuk dari Hukum Kekekalan
                        Energi dalam mekanika. Hukum ini menyatakan bahwa: "Jumlah kalor pada
                        suatu  sistem  sama  dengan  perubahan  energi  dalam  sistem  tersebut
                        ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem."

                        Dengan  demikian,  meskipun  energi  kalor  sistem  telah  berubah  menjadi
                        energi mekanik (usaha) dan energi dalam, jumlah seluruh energi tersebut
                        selalu  tetap.  Secara  matematis,  Hukum  I  Termodinamika  dituliskan
                        sebagai
                        berikut.


                                                                                                     (1.8)
                        dengan:      Q =  kalor yang diterima atau dilepaskan oleh system
                                     ΔU =  U2 — U1 = perubahan energi dalam system
                                     W =  usaha yang dilakukan sistem.
                        Perjanjian tanda yang berlaku untuk tersebut adalah sebagai berikut.

                         o  Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga positif.
                         o  Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga negatif
                         o  Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga negatif
                         o  Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga positif

                    4.  Kapasitas Kalor
                        Kapasitas kalor merupakan kemampuan gas untuk menyerap atau melepas
                        kalor  tiap  satuan  suhu.  Jadi  kapasitas  kalor  adalah  jumlah  kalor  yang
                        diperlukan (Q) untuk menaikkan suhu gas (T) sebesar 1 Kelvin. Secara
                        matematis, kapasitas kalor (C) dinyatakan dengan persamaan:

                                                                                                     (1.9)


                        Pada  gas,  perubahan  suhu  dapat  dilakukan  dengan  proses  isobarik  atau
                        proses isokhorik. Dengan demikian, kapasitas kalor gas dapat dibedakan
                        menjadi dua, yakni kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas

                        kalor  pada  volume  tetap  (V).  Perumusan  kedua  pada  kapasitas  kalor
                        tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

                                                                                                     (1.10)

















                                                                                                               8
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19