Page 14 - E-MODUL FISIKA BERBASIS PENDEKATAN SOCIO-SCIENTIFIC ISSUES PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS
P. 14
kecepatan yang berbeda (vp1> vp2) aka akan mengakibat titik sasaran yang dikenai
oleh peluru dengan kecepatan yang besar akan menimbulkan kerusakan yang lebih
parah dibanding dengan peluru yang memiliki kecepatan kecil. Hal ini menandakan
bahwa semakin besar kecepatan suatu benda, maka semakin sulit benda tersebut
dihentikan. Sehingga dapat disimpulkan :
~
Berdasarkan analisa di atas, karena momentum (p) merupakan tingkat kesukaran
untuk menghentikan gerak suatu benda maka persamaan momentum linier dapat
ditulis :
= .
Keterangan :
p = momentum (kg.m.s)
m = massa benda (kg)
v = Kecepetan benda (m/s)
Momentum merupakan besaran vektor, yang arahnya sarah dengan kecepatan benda
tersebut.
Apakah momentum termasuk besaran skalar atau vektor? Momentum diperoleh dari
hasil kali besaran skalar massa dengan besaran vektor kecepatan sehingga momentum
termasuk besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan. Untuk
momentum satu dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda positif
atau negatif. Misal, mobil A bermassa 600 kg bergerak ke Timur dengan kecepatan 15
m/s dan mobil B bermassal 1000 kg bergerak ke Barat dengan kecepatan 10 m/s. Jika
arah kecepatan ke Timur ditetapkan sebagai arah positif, momentum mobil A dan B
masing-masing sebagai berikut :
Momentum mobil A
A = A . A
= (600KG)(+15 m/s)
= +9000 kg m/s
Momentum Mobil B
B= B . B
= (1000KG)(-10 m/s)
= -10.000 kg m/s
4 | E - M O D U L F I S I K A B E R B A S I S P E N D E K A T A N S S I