Page 9 - MAKALA PRASEJARAH INDONESIA
P. 9
3. Homo Soloensis ditemukan di lembah Bengawan Solo di Ngandong oleh Ter Haar dan
Ir. Openoreth tahun 1931 – 1934. Fosil dari jenis manusia purba bernama Homo ini
pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois
bersama kawan-kawannya. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
fosil tersebut masuk ke dalam jenis Homo dengan ciri-ciri, yakni bermuka lebar dengan
dahi, hidung, dan mulut yang menonjol. Uniknya, bentuk fisiknya tidak jauh berbeda
dengan fisik manusia saat ini.
Manusia purba jenis Homo ini hidup dan berkembang sekitar 40.000-25.000 tahun yang
lalu serta persebarannya juga sampai di Filipina dan Cina Selatan. Jenis manusia purba
Homo sendiri dibagi ke dalam beberapa spesimen:
1. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis berarti manusia wajak. Fosil dari spesimen Homo sapiens ini
ditemukan oleh B.D. van Rietschoten pada tahun 1889 dengan ciri fisik:
• bermuka datar dan lebar;
• mempunyai volume otak 1.630 cc;
• tinggi tubuhnya kira-kira 173 cm.
2. Homo Floresiensis
Homo floresiensis atau Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan
Mike J. Morwood pada 2003 lalu dengan ciri fisik:
• tengkorak yang panjang dan rendah;
• berukuran kecil;
• volume otak 380 cc.