Page 72 - Laporan Aktualisasi Mohamad Yusuf
P. 72
menentukan urutan giliran menjadi imam shalat dhuha (
Transparansi )
2) Nasinalisme
Membuat jadwal secara bergilir agar memperoleh tanggung jawab
yang sama (pancasila, sila ke-5)
3) Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan shalat dhuha tentu menuntut semua pihak
untuk bersikap adil serta tidak diskriminasi dalam pelakasanaan
shalat dhuha, sehingga hal tersebut mampu membentuk sikap siswa
untuk berbudi luhur serta bersikap tawakkal kepada-Nya tentu untuk
mencapai tingkat keimanan yang lebih baik.
4) Komitmen Mutu
Dalam Kegiatan Shalat Dhuha Siswa/I diminta supaya Menulis
Sendiri Do‟a Setelah Shalat Dhuha ( Kreatif & Inovatif )
5) Anti Korupsi
Guru Mendampingi dan Memonitoring Kegiatan Shalat Dhuha (
Disiplin )
d. Teknik Analisis Nilai Dasar
Dalam Pelaksanaan Kegiatan Sadu Sebeng Siswa Secara
Bergiliran Menjadi Imam hal ini dijelaskan dengan adanya jadwal
imam sebagai wujud transparansi, Pemberian tugas menjadi imam
secara bergiliran dilakukan secara adil tanpa adanya diskriminasi
sebagai perwujudan dari pancasila sila ke-5 Menyadari akan adanya
tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk meningkatkan
iman dan takwa melalui ibadah shalat dhuha, menampilkan sikap
displin dan berbudi luhur melalui pendekatan shalat dhuha yang
dilakukan secara berjamaah untuk melatih etika yang religius. Tentu
hal tersebut untuk membantu siswa/i untuk menjadi pribadi yang lebih
baik dari sebelumnya.
54