Page 21 - MODUL 6 Isi
P. 21
maupun masyarakat sekitar dapat menikmati manfaatnya, yaitu
terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, asri dan nyaman untuk
dikunjungi, sebab dengan terciptanya lingkungan tersebut, dapat
menjadikan sebuah pelajaran kepada kita untuk selalu menikmati dan
mensyukuri hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Keterkaitan antara adat istiadat dan kearifan lokal tentunya
memiliki hubungan yang erat didalam adat istiadat terdapat seperangkat
aturan, kebiasaan dan norma-norma yang menjadi ciri khas suatu daerah.
Misalnya Melayu Belitong, dengan adat yang memiliki karakter lolalitas
Kebelitongan yang mungkin memiliki persamaan dan perberbedaan
dengan melayu-melayu lainnya.
Lebih lanjut terkait kearifan lokal, sebarnya adalah soal identitas.
Daerah kita akan dapati kearifan lokal daerah satu dengan lainnya akan
berbeda sehingga melahirkan identitas kedaerahan yang berbeda. Hal ini
dapat kita lihat dengan adanya, bahasa, makanan, pakaian, norma hingga
tata cara pengobatan tradisional. Perbedaan itu dapat dilihat dari tipe-tipe
kearifan lokal yang dapat ditelusuri:
1. Kearifan lokal dalam hal makanan: Melayu Belitong mengenal
Gangan, dan di daerah Melayu lainnya seperti Riau dan Jambi
mengenal Gulai Ikan. Selain itu terdapat makanan khas misalnya,
Berego atau Begero, Putu Ayak, Turak dan lain sebagainya.
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: dalam hal
pengobatan Melayu Belitong mengenal Jampik yang bermacam-
macam misalnya, Jampik Tawar Bise, Jampik Ujan Panas, Jampik
Antu Berasuk, Jampik Sakit Perut Senggulong (Sakit Perut seperti
Keram Perut). Selain itu juga ada kesalan yang menggunakan daun
Ati-ati dan Neruse (Gandarusa).
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: dalam
melayu belitong dikenal adnya Beume Betaun dengan Padi Tegalan
21