Page 14 - Bahan ajar-converted
P. 14

b)  Limfosit T (Sel T)

                    Proses pembentukan sel T terjadi di sumsum tulang, sedangkan proses pematangannya
               terjadi di kelenjar timus. Sel T berperan dalam pembentukan kekebalan seluler, yaitu dengan

               cara menyerang sel penghasil antigen secara langsung. Sel T juga membantu produksi antibodi
               oleh sel B plasma. Sel T dapat dibedakan menjadi :

                   1.  Sel T pembunuh, berfungsi menyerang patogen yang masuk dalam tubuh, sel tubuh
                      yang terinfeksi, dan sel kanker secara langsung.

                   2.  Sel T pembantu, berfungsi menstimulasi pembentukan sel B plasma dan sel T lainya

                      serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis.
                   3.  Sel T supresor, berfungsi menurunkan dan menghentikan respons imun dengan cara

                      menurunkan  produksi  antibodi  dan  mengurangi  aktivitas  sel  T  pembunuh.  Sel  T

                      supresor akan bekerja setelah infeksi berhasil ditangani.
                 LATIHAN 1
                  1.  Jelaskan fungsi sistem imun beserta pengertiannya!

                  2.  Berdasarkan cirinya apa yang membedakan sistem pertahanan tubuh non spesifik
                      dan spesifik?


                D. Mekanisme Pertahanan Tubuh

                   1.  Imunitas Nonspesifik
                   Pertahanan tubuh terhadap serangan (infeksi) oleh mikroorganisme telah dilakukan sejak

               dari permukaan luar tubuh yaitu kulit dan pada permukaan organ-organ dalam. Tubuh dapat

               melindungi  diri  tanpa  harus  terlebih  dulu  mengenali  atau  menentukan  identitas  organisme
               penyerang. Imunitas nonspesifik didapat melalui tiga cara berikut.

                   a.  Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Organ Tubuh
                   Tubuh  memiliki  daerah-daerah  yang  rawan  terinfeksi  oleh  kuman  penyakit  berupa

               mikroorganisme, yaitu daerah saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Saluran pencernaan
               setiap hari dilewati oleh berbagai macam makanan dan air yang diminum. Makanan tersebut

               tidak  selalu  terbebas  dari  kuman  penyakit  baik  berupa  jamur  maupun  bakteri  sehingga

               terinfeksi melalui saluran pencernaan kemungkinannya tinggi.
                   Setiap  organ  tubuh  seperti  paru-paru,  lambung,  ginjal,  mempunyai  kulit  dan  membran

               mukosa sebagai pembatas mekanis agar mikrobia tidak masuk ke dalam organ tersebut. Setiap
               kulit dan membran mukosa pada organ-organ tubuh memiliki cara tersendiri untuk melindungi

               diri dari kuman penyakit.


                                                                                                       10
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19