Page 15 - Bahan ajar-converted
P. 15
Sebagai contoh, pada kulit terdapat kelenjar minyak
yang mengandung bahan kimia dan dapat melemahkan
bahkan membunuh bakteri di kulit. Mikroorganisme Saliva Dapat Membunuh
Mikroorganisme
yang berada pada bahan makanan sebagian besar sudah Cairan ludah atau saliva ternyata
tidak hanya berfungsi dalam
dimatikan oleh saliva yang mengandung lisosom. Di pencernaan secara kimiawi saja,
tetapi juga berperan dalam
dalam perut, mikroorganisme yang masih hidup juga membunuh mikroorganisme yang
masuk bersama makanan. Di
dimatikan dengan adanya asam-asam. Di dalam usus dalam saliva terkandung lisosom.
terdapat enzim-enzim pencernaan yang juga dapat Lisosom inilah yang dapat
membunuh mikroorganisme
membunuh mikroorganisme yang merugikan. tersebut.
Demikian juga dengan saluran pernapasan. Hal ini
disebabkan udara yang dihirup melalui hidung mengandung partikel-partikel asing (berupa
debu) maupun mikroorganisme (termasuk spora jamur). Spora jamur dapat tumbuh dan
berkembang biak jika berada di tempat (lingkungan) yang sesuai. Pada trakea terdapat sel-sel
bersilia yang dapat menyapu lendir serta partikel-partikel berbahaya yang terselip di antara
kerongkongan agar dapat keluar bersama air ludah.
b. Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)
Mikroorganisme yang telah berhasil melewati pertahanan di bagian permukaan organ
dapat menginfeksi sel-sel dalam organ. Tubuh akan melakukan perlindungan dan pertahanan
dengan memberi tanda secara kimiawi yaitu dengan cara sel terinfeksi mengeluarkan senyawa
kimia histamin dan prostaglandin. Senyawa kimia ini akan menyebabkan pelebaran pada
pembuluh darah di daerah yang terinfeksi. Hal ini akan menaikkan aliran darah ke daerah yang
terkena infeksi. Akibatnya daerah terinfeksi menjadi berwarna kemerahan dan terasa lebih
hangat.
Apabila kulit mengalami luka akan terjadi peradangan yang ditandai dengan memar,
nyeri, bengkak, dan meningkatnya suhu tubuh. Jika luka ini menyebabkan pembuluh darah
robek maka mastosit akan menghasilkan bradikinin dan histamin. Bradikinin dan histamin ini
akan merangsang ujung saraf sehingga pembuluh darah dapat semakin melebar dan bersifat
permeabel.
Kenaikan permeabilitas kapiler darah menyebabkan neutrofil berpindah dari darah ke
cairan luar sel. Neutrofil ini akan menyerang bakteri yang menginfeksi sel. Selanjutnya,
neutrofil dan monosit berkumpul di tempat yang terluka dan mendesak hingga menembus
dinding kapiler. Setelah itu, neutrofil mulai memakan bakteri dan monosit berubah menjadi
11