Page 20 - Bahan ajar-converted
P. 20
Sel-sel B yang terspesialisasi menyekresikan protein-protein reseptor terlarut yang menyerang
molekul- molekul dan sel-sel asing yang bersirkulasi dalam cairan tubuh.
Walaupun paragraf sebelumnya merupakan rangkuman vang cukup bagus tentang
kekebalan yang diperoleh, paragraf tersebut menimbulkan banyak pertanyaan: bagaimana
jutaan reseptor yang berbeda dibuat? Bagaimana infeksi mengaktivasi limfosit yang tepat untuk
memerangi infeksi itu? Bagaimana sistem kekebalan membedakan dirinya dari bukan dirinya?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dan yang lain akan menjadi jelas saat kita
mengeksplorasi kekebalan yang diperoleh secara lebih detail, dimulai dengan proses
pengenalan.
Molekul asing apa pun yang dikenali secara spesifik oleh limfosit dan memicu respons dari
limfosit disebut antigen. Sebagian besar antigen merupakan molekul-molekul besar, baik
protein atau polisakarida. Beberapa antigen, misalnya toksin yang disekresikan oleh bakteri,
dilepaskan ke dalam cairan ekstraselular. Banyak antigen yang lain menonjol dari permukaan
patogen atau sel-sel asing yang lain. Sel B dan sel T mengenali antigen menggunakan reseptor
spesifik-antigen yang tertanam dalam membran-membran plasmanya (gambar 2.3). Satu
limfosit B atau T memiliki sekitar 100.000 reseptor antigen (antigen receptor) pada
permukaannya. Sel-sel B terkadang memunculkan sel plasma yang menyekresikan bentuk
reseptor antigen terlarut. Protein hasil sekresi ini disebut antibodi (antibody), atau
imunoglobulin (immunoglobulin, Ig).
Sumber: Biologi, Campbell (2008)
Gambar 2.3 Reseptor-reseptor antigen pada limfosit
Reseptor antigen dan antibodi mengenali hanya sebagian kecil antigen yang dapat diakses
dan disebut epitop (epitope), atau determinan antigenik (antigenic determinant). Satu antigen
biasanya memiliki beberapa epitop yang berbeda, masing-masing mampu menginduksi respons
dari limfosit yang mengenali epitop itu (gambar 2.4).
16