Page 23 - Bahan ajar-converted
P. 23
Vaksin mengandung bibit penyakit yang telah mati atau dinonaktifkan, dimana pada bibit
penyakit tersebut masih mempunyai antigen yang kemudian akan direspon oleh sistem imun
dengan cara membentuk antibodi.
Sel B dan sel T (sel limfosit) ikut berperan dalam menghasilkan
Apakah kamu sudah antibodi. Sel B (B limfosit) membentuk sistem imunitas humoral,
diimunisasi polio
pada waktu balita? yaitu imunitas dengan cara membentuk antibodi yang berada di
darah dan limfa. Sel B berfungsi secara spesifik mengenali antigen
asing serta berperan membentuk kekebalan terhadap infeksi bakteri,
seperti Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan
Poliomeilitis. Antibodi ini kemudian melekat pada antigen dan
melumpuhkannya. Sel B ini juga mampu membentuk sel pengingat
(memory cell). Sel ini berfungsi untuk
membentuk kekebalan tubuh dalam jangka panjang. Sebagai contoh jika terdapat antigen yang
sama masuk kembali ke dalam tubuh maka sel pengingat ini akan segera meningkatkan
antibodi dan membentuk sel plasma dalam waktu cepat. Sel plasma adalah sel B yang mampu
menghasilkan antibodi dalam darah dan limfa.
Sel T membentuk sistem imunitas terhadap infeksi bakteri, virus, jamur, sel kanker, serta
timbulnya alergi. Sel T ini mengalami pematangan di glandula timus dan bekerja secara
fagositosis. Namun T limfosit tidak menghasilkan antibodi. T limfosit secara langsung dapat
menyerang sel penghasil antigen. Sel T kadang ikut membantu produksi antibodi oleh sel B.
Sel T dan sel B berasal dari sel limfosit yang diproduksi dalam sumsum tulang. Sel limfosit
yang melanjutkan pematangan selnya di sumsum tulang akan menjadi sel B.
Sumber: Biologi, Campbell (2008)
Gambar 2.6 Tempat pembentukan sel T dan sel B
Baik sel B maupun sel T dilengkapi dengan reseptor antigen di dalam plasma membrannya.
Reseptor antigen pada sel B merupakan rangkaian membran molekul antibodi
19