Page 30 - Bahan ajar-converted
P. 30

2.  Penyakit-penyakit Autoimun

                   Pada beberapa orang, sistem kekebalan menyerang molekul-molekul tertentu dalam tubuh,
                menyebabkan penyakit autoimun (autoimmune disease). Hilangnya toleransi-diri ini dapat

                hadir  dalam  berbagai  bentuk.  Dalam  eritematosus  lupus  sistemik  (systemic  lupus
                erythematosus), sering disebut lupus, sistem kekebalan menghasilkan menyerang histon dan

                DNA  yang  dilepaskan  melalui  pemecahan  normal  sel-sel  tubuh.  Antibodi-antibodi  yang
                reaktif terhadap diri sendiri ini menyebabkan ruam-ruam kulit, demam, artritis, dan gangguan

                ginjal. Penyakit autoimun yang diperantarai antibodi lainnya, artritis rematoid (rheumatoid

                arthritis). Menyebabkan kerusakan dan inflamasi yang menyakitkan di kartilago dan tulang-
                tulang persendian (Gambar 2.11). Pada diabetes melitus Tipe 1, sel-sel beta penghasil insulin

                di pankreas merupakan target dari sel T sitotoksik autoimun. Gangguan saraf kronis yang
                paling umum di negara-negara maju adalah penyakit autoimun-sklerosis multipel (multiple

                sclerosis). Pada penyakit ini, sel-sel T menembus sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan

                penghancuran selubung mielin yang mengelilingi bagian-bagian dari banyak neuron.





















                                                   Sumber: www.academia.edu
                          Gambar 2.11 Pindaian sinar X tangan yang cacat akibat artritis rematoid

                   Jenis  kelamin,  genetika,  dan  lingkungan  semuanya  memengaruhi  kerentanan  seseorang
                terhadap gangguan autoimun. Misalnya, anggota keluarga tertentu menunjukkan kerentanan

                yang lebih tinggi terhadap gangguan autoimun tertentu. Selain itu, banyak penyakit  autoimun

                yang  lebih  sering  memengaruhi  perempuan  daripada  laki-laki.  Perempuan  memiliki
                kemungkinan  dua  sampai  tiga  kali  lebih  besar  menderita  sklerosis  multipel  dan  artritis

                rematoid  daripada  laki-laki  dan  sembilan  kali  lebih  mungkin  mengidap  lupus.  Telah  ada
                kemajuan yang penting di bidang penelitian autoimunitas. Misalnya, kini kita tahu bahwa sel-

                sel T regulator biasanya membantu mencegah serangan oleh limfosit yang reaktif






                                                                                                       26
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35