Page 15 - Modul . . . . . . (Mapel) Kelas . . . KD . . .
P. 15
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.1 dan 4.1
c. Politik Luar Negeri Sriwijaya
1) Hubungan Sriwijaya dengan India
Hubungan persahabatan antara Sriwijaya dengan India, khususnya dengan Kerajaan Nalanda
di Benggala, dimulai pada masa pemerintahan Balaputradewa di Sriwijaya. Sementara itu di
Nalanda yang berkuasa adalah Raja Dewa Paladewa dari Dinasti Pala. Persahabatan antara kedua
kerajaan itu diketahui dari Prasasti Nalanda yang dikeluarkan oleh Raja Dewa Paladewa.
Prasasti yang berangka tahun 860 Masehi itu menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa telah
membebaskan sebidang tanah. Tanah itu untuk pembangunan wihara bagi para biksu asal
Sriwijaya, yang belajar di Universitas Nalanda atas permintaan Balaputradewa. Di dalam prasasti
itu disebutkan pula bahwa Balaputradewa Raja Sriwijaya meminta pengakuan dan persahabatan
dengan Kerajaan Nalanda.
2) Hubungan Sriwijaya dengan Tiongkok
Selain dengan India, Sriwijaya juga berusaha keras menjalin persahabatan dengan Tiongkok.
Di dalam berita-berita Tiongkok, disebutkan bahwa, Raja Sriwijaya berkali-kali mengirim utusan
ke Tiongkok, yakni pada tahun 971, 972, 974, dan 975. Namun berita Tiongkok itu, tidak
menyebutkan nama raja yang mengirim utusan-utusan tersebut. Kemudian pada tahun 980 dan
983, raja Sriwijaya yang disebut Bernama Hi-Shih mengirim lagi utusan ke Tiongkok, disebutkan
pula pada tahun 902 ada pula utusan dari Jawa. Ketika ia akan pulang ke negerinya, terpaksa
harus tinggal untuk sementara waktu di Kanton, karena ia mendengar Sriwijaya dan kerajaan di
Jawa sedang berperang.
d. Kehidupan Politik
Raja-raja Sriwijaya berikutnya antara lain sebagai berikut.
1) Raja Dharmasetu
2) Raja Balaputradewa
Pada masa pemerintahan Balaputradewa itulah Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak
kejayaannya. Pada saat itu wilayah kekuasaan Sriwijaya makin bertambah luas. Perdagangan dan
pelayaran maju pesat, sehingga Sriwijaya juga menjadi pusat perkembangan agama Buddha.
Sama halnya dengan kapan Balaputradewa mulai memerintah, tidak diketahui pula kapan
pemerintahannya berakhir.
3) Sri Sudamaniwarmadewa
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya makin terkenal sebagi pusat penyebaran
agama Buddha.
4) Mara Wijayatunggawarman
Dalam masa pemerintahannya Mara Wijayatunggawarman berhasil memulihkan kewibawaan
Kerajaan Sriwijaya dengan menduduki Kembali daerah Semenanjung Malaya sehingga ia disebut
Raja Kataha (Kedah di Malaya) dan Raja Sriwijaya.
5) Sanggrama Wijayatunggawarman
e. Sistem Pemerintahan
Bagaimana raja-raja Sriwijaya mengatur pemerintahannya atas daerah kekuasaannya yang
luas itu, kita hanya mendapat sedikit gambaran dari Prasasti Telaga Batu. Di dalam prasasti itu
selain kutukan terhadap para pelaku kejahatan dan mereka yang tidak menaati titah raja.
Untuk kelancaran jalannya pemerintahan, Kerajaan Sriwijaya dibagi dalam sejumlah
mandala (wilayah kekuasaan), dan setiap mandala dipimpin oleh seorang datu. Para datu atau
bhupati bertugas menjaga keamanan wilayahnya juga mengumpulkan pajak dari berbagai pihak
untuk disetorkan ke kerajaan pusat.
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 15