Page 16 - Modul . . . . . . (Mapel) Kelas . . . KD . . .
P. 16

Modul  Sejarah Kelas XI KD 3.1 dan 4.1
               f. Sistem Sosial
                       Selain sebagai badar transito terbesar, Sriwijaya dikenal pula sebagai kerajaan Buddha
               terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 672 Masehi, seorang biksu Bernama I-Tsing, berangkat
               dari Kanton hendak ke India. Ia singgah di Shi-li – Fo-chi (Sriwijaya), dan tinggal selama 6 bulan
               di daerah itu. Kemudian sebelum melanjutkan pelayarannya ia pergi ke Mo-lo-yeu (Melayu) dan
               tinggal selama 2 bulan disana. I-Tsing yang masih Kembali lagi ke Sriwijaya pada tahun 692,
               mengatakan Sriwijaya itu merupakan kota berbenteng. Di sana ada sekitar 1.000 orang biksu yang
               mempelajari agama Buddha, dan di bawah bimbingan biksu terkenal Bernama Syakyakirti.
               Terkesan oleh kemajuan Sriwijaya sebagai kerajaan Buddha yang sangat maju, I-Tsing
               menganjurkan agar biksu-biksu Tiongkok sebelum ke India, sebaiknya mampir di Sriwijaya untuk
               mempelajari dasar-dasar agama Buddha dalam setahun atau dua tahun.
               g. Sistem Perekonomian
                       karena letaknya yang strategis membuat Sriwijaya cepat berkembang sebagai pusat
               perdagangan terbesar di Asia Tenggara. Pemasukan untuk kerajaan selain dari perdagangan, jug
               adari bea cukai yang harus dibayarkan oleh kapal-kapal yang dipaksa berlabuh di Pelabuhan-
               pelabuhan utama Sriwijaya. Selama berlabuh kapal-kapal itu harus membongkar muatannya.
               Barang-barang yang diperdagangngkan bermacam-macam seperti rempah-rempah (cengkeh, dan
               pala ) dari Maluku, dari Timor ada kayu Cendana, dari Jawa ada beras, asam Jawa. Sedangkan
               dari sriwijaya sendiri ada Gading, timah, emas, perak, kemenyan, kapur barus, damar, lada dan
               sebagainya. Barang-barag tersebut dapat ditukar dengan barang-barang dari luar negeri seperti
               sutra dan barang pecah belah dari Tiongkok dan India. Sebagai bandra transito, tentu saja
               Sriwijaya memperoleh pemasukan berlipat-lipat dari erbagai sumber yang membuat Sriwijaya
               sebagai kerajaan yang kaya raya, yang akhirnay berdampak pula pada kehidupan perekonomian
               masyarakatnya.
                       Aramada Kerajaan sriwijaya yang kuat dapat menjamin keamanan aktivitas pelayaran dan
               perdagangan. Armada Sriwijaya dapat memaksa perahu dagang untuk singgah di pusat atau di
               bandar kerajaan Sriwijaya. Semakin ramainya aktivitas pelayaran perdagangan mengakibatkan
               Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di Asia
               Tenggara. Pengaruh dan peranan Kerajaan Sriwijaya menjadi semakin basar di laut. Hal inilah
               yang menjadi ciri Sriwijaya sebagai kerajaan maritime besar di Asia Tenggara.


               h. Kehidupan Budaya
                       Dalam perkembangan agama Buddha, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama
               Buddha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Buddha yan berkembang di
               Kerajaan Sriwijaya adalah agama Buddha Mahayana. Menurut berita Tibet, seorang pendeta yang
               bernama Atica datang dan tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M) dalam rangka belajar agama
               Buddha dari seorang guru yang bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat
               agama Buddha di luar India.


























                       @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN               16
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21