Page 13 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 13
dan Februari. Selama muson barat, curah hujan Makassar ke pulau-pulau Maluku mengambil satu
di Laut Jawa lebih berat daripada di daratan Jawa, dari dua rute. Rute pertama dimungkinkan selama
sedangkan pada periode muson timur hujan musim barat laut oktober-Desember. kapal
(seandainya terjadi) lebih banyak di daratan. Air mampu berlayar ke selatan menuju Pulau Buton
pasang biasanya terjadi pada bulan purnama tetapi dan kemudian berbelok ke kiri untuk mencapai
hampir tidak pernah mencapai dua meter. Di Banda dan Ambon. Rute kedua digunakan selama
sepanjang pantai selatan kalimantan, air pasang musim tenggara dari bulan Juni-Agustus untuk
menurun seiring dengan perjalanan ke timur perjalanan dari Makassar ke Maluku Utara,
sampai tiba di muara Sungai Jelahi. Di bagian barat kemudian ke Papua melalui Menado di Sulawesi
Laut Jawa, air pasang bisa mencapai antara satu Utara, Ternate dan Seram. Pada rute ini, kapal
hingga satu setengah meter dan di bagian timur juga menggunakan angin darat dan angin laut
bisa mencapai sekitar tiga meter. 7 dari daratan utama Sulawesi, yang bertiup selama
Juli-September. Pada pelayaran pulang ke arah
Angin muson bertiup dengan tenang di barat dari Papua dan pulau-pulau Maluku, kapal
sepanjang Selat Malaka. Dataran tinggi Sumatra umumnya mendapat manfaat dari muson timur
dan Semenanjung Malaya menghalangi laju baik laut yang berlangsung antara Mei-September.
muson timur maupun barat. Pedagang biasanya Namun demikian perjalanan ini mengharuskan
mendapat manfaat dari muson barat laut dengan singgah di beberapa pelabuhan karena angin
pelayaran dari Melaka ke Riau, Johor dan pantai menjadi lebih lemah ketika melintasi Flores dan
utara Jawa untuk selanjutnya menuju Makassar Laut Jawa pada bulan Juni di bawah pengaruh
dan ke kepulauan Maluku. Mereka menggunakan muson tenggara bulan Juni-Agustus. kapal-kapal
rute dari Malaka ke kepulauan Maluku di bisa melanjutkan perjalanan ke arah barat selama
sepanjang pantai timur Sumatra, pantai utara musim timur laut yang berlangsung pada Agustus
Jawa (Banten, Jakarta, Cirebon, Cirebon, Gresik, ketika arus bergerak ke arah yang sama dengan
dll.) kemudian ke Bali, Lombok, Sumbawa, arah angin. Para pelaut sangat menyadari betapa
Makassar dan pulau-pulau di Maluku. Namun sulitnya berlayar melawan angin dan sekaligus
demikian mereka juga bisa menggunakan jalur arus laut. 8
perdagangan melalui pantai selatan kalimantan
untuk mencapai Makassar. Pelayaran dari
12