Page 156 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 156
b. Merencanakan dan mendesain pembelajaran sesuai tema
proyek.
c. Membuat strategi pembelajaran sesuai proyek.
d. Melakukan interaksi dengan mahasiswa terkait masing-masing
proyek.
e. Mencari keunikan proyek dan kemampuan mahasiswa.
f. Menilai mahasiswa dengan cara transparan dan berbagai
macam penilaian.
g. Membuat portofolio pekerjaan mahasiswa.
2. Mahasiswa
a. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir.
b. Melakukan riset sederhana.
c. Mempelajari ide dan konsep baru.
d. Belajar mengatur waktu dengan baik.
e. Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok.
f. Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan.
g. Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi dan
lainnya).
Beberapa hambatan dalam implementasi metode
Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain (“Project Based Learning,”
n.d.):
1. Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang
harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
komplek.
2. Banyak orang tua mahasiswa yang merasa dirugikan, karena
menambah biaya untuk memasuki system baru.
3. Banyak dosen merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana
mereka memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu
transisi yang sulit, terutama bagi dosen yang kurang atau tidak
menguasai teknologi.
Pembelajaran berbasis proyek tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan, sebagai berikut:
145