Page 152 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 152

Jalur 3.
                     Input – Mahasiswa baru yang terdaftar di perguruan tinggi. Pendidikan
                     aspek soft skills saja dilaksanakan di kampus, sedangkan pendidikan
                     aspek hard skills (dasar vokasional dan kewiusahaan) dilaksanakan
                     langsung sambil praktek kerja di teaching factory yang dimilik  oleh
                     perguruan tinggi.

                            Dari tiga julur tersebut, yang lebih memungkinkan diterapkan
                     dengan  melihat  kondisi  kekinian  mayoritas  perguruan  tinggi  adalah
                     Jalur 1. Semua kompetensi diajarkan di perguruan tinggi, dan pada
                     saat tertentu mahasiswa melakukan praktek kerja Industri (magang) di
                     dunia  usaha  dan  industri  dengan  waktu  yang  bervariasi  (minimal
                     sebulan).  Perbedaannya  pada  perguruan  tinggi  perlu  memberi
                     penekanan khusus pada pembelajaran  dasar-dasar kevokasian dan
                     kewirausahaan. Kedua kelompok ini penting, karena bisa membekali
                     mahasiswa memiliki fleksibiltas dan daya adaftabilitas yang diperlukan
                     setelah lulus kelak.

                            Ditinjau dari sisi kesiapan sumber daya manusia (dosen) dalam
                     pembelajaran  jelas  sudah  siap  dan  aspek  kurikulum  juga  sudah
                     mendukung,  sisa  disesuaikan  dengan  porsi  praktik  lebih  besar  dan
                     fleksibel untuk diubah sesuai kebutuhan pasar kerja. Demikian pula
                     sarana  dan  prasarana  jelas  kampus  adalah  tempat  belajar  yang
                     maksimal.

                            Mata kuliah terkait keahlian atau terapan harus diatur dengan
                     tingkat  fleksibelitas  tinggi  dan  tidak  digeneralisir.  Untuk  satu  mata
                     kuliah  yang  sama,  mahasiswa  dibagi  beberapa  kelompok  sebagai
                     unsur keterwakilan dunia kerja. Meski pendekatannya sama tapi output
                     yang  dihasilkan  bisa  berbeda.  Mahasiswa  aktif  mencari  sumber-
                     sumber  yang  terkait  mata  kuliah,  sementara  dosen  mengarahkan
                     sesuai spesifikasi jenis pekerjaan dari kelompok yang dibentuk.
                     C.  Penerapan Model Project-Based Learning (PjBL)

                            Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang
                     menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan




                                                     141
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157