Page 147 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 147
1. Model harus valid; aspek validitas mengacu kepada dua hal, yaitu:
a. Apakah model yang dikembangkan berdasarkan pada
rasionalitas teoritis yang kuat, dan
b. Apakah terdapat konsistensi internal
2. Model harus praktis; mengacu kepada aspek praktis, menyatakan
bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan.
3. Model harus efektif; berdasarkan aspek efektifitas maka Nieveen
memberikan parameter sebagai berikut:
a. Ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya yang
menyatakan bahwa model tersebut efektif.
b. Secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai
dengan yang diharapkan.
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyatakan bahwa: model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, yang berfungsi
sebagai pedoman dosen dalam merancang dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran dan
mengelola kelas. (Kemendikbud, 2013)
Model pembelajaran adalah bentuk kegiatan pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khusus
oleh pengajar atau sebuah bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
strategi, metode, taktik dan teknik pembelajaran yang bercirikan:
1. Rasional dengan teoritis logis, yaitu bentuk pembelajaran yang
dirancang berdasarkan teori berpikir yang memungkinkan dan
masuk akal.
2. Bentuk pembelajaran yang memiliki tujuan yang jelas tentang apa
yang harus dicapai, dan bagaimana mahasiswa belajar dan
memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Bentuk pembelajaran dan perilaku proses pembelajaran yang
dibutuhkan dan apa yang diinginkan saat mengajar dan hasil
pelaksanaanya.
136