Page 146 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 146
pendidikan vokasi sekaligus menyiapkan perangkatnya secara
memadai. (UU Nomor 20 Tahun 2003, 2003)
Dengan melihat latar belakang penyiapan SDM yang masih
perlu ditingkatkan, maka memilih pendidikan vokasi untuk dijadikan
model sekaligus lokomotif pengembangan SDM bangsa Indonesia,
dengan kemampuan kompetitif dan penguasaan kompetensi yang
memadai, adalah kebijakan yang tepat. Kondisi ini menuntut
pendidikan vokasi perlu melakukan pengembangan secara terus
menerus dan diperlukan pula upaya yang sistematis, yang didukung
oleh kebijakan pengembangan pendidikan tinggi secara nasional, dan
berkelanjutan secara institusional untuk mengembangkan pendidikan
vokasi di Indonesia.
B. Model Pembelajaran Vokasi
Model merupakan sebuah aturan atau objek dan konsep yang
dipakai untuk menggambarkan sesuatu objek. Sementara model
pembelajaran yaitu sebuah perencanaan atau sebuah pola yang
digunakan untuk merencanakan sesuatu yang terkait proses belajar-
mengajar. Menurut pakar makna model pembelajaran adalah sebuah
kerangka konseptual yang menarasikan prosedur sistematis dalam
mengkoordinasikan pengamalan belajar untuk mencapai tujuan
tertentu. Acuan ini berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dan
pembelajar dalam merencanakan dan melakasanakan kegiatan
belajar-mengajar. Joice & Weil (2003), menggambarkan model
pembelajaran sebagai sebuah ”pola yang digunakan sebagai
pedoman” dalam konteks merencanakan pembelajaran di kelas antara
lain adanya tutorial, alat, media, dan sarana pembelajaran, kurikulum
dan lain sebagainya sebagai syarat berlangsungnya pembelajaran.
Penulis lain berpendapat bahwa setiap bentuk model dan acuan
pembelajaran akan memberi arahan kepada pelaksananya terutama
untuk mendesain pembelajaran sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran.
Menurut (Nieveen, 1999) suatu model pembelajaran dikatakan
baik jika memenuhi tiga aspek kriteria sebagai berikut:
135